Viral, Video Guru PAUD Pukuli Balita: Murid Lainnya yang Saksikan Kejadian Ikut Trauma
- Tangkapan layar/Soha
“Anak saya belum bisa bicara, tapi setiap kali dibawa ke sekolah, dia menangis dan tidak mau masuk kelas. Itu sudah cukup menunjukkan bahwa ia mengalami trauma,” ujar sang ibu.
Netizen Mengecam dan Desak Perubahan Sistem
Respons publik sangat keras. Banyak pengguna media sosial menyerukan agar pelaku diberi sanksi tegas, serta mendesak dilakukannya evaluasi serius terhadap sistem rekrutmen, pelatihan guru prasekolah, hingga pengawasan internal oleh lembaga pendidikan.
“Menjadi guru tidak cukup hanya punya ijazah. Harus ada kesabaran, ketulusan, dan cinta pada anak-anak. Kalau tidak punya itu, Anda tidak pantas berada di ruang kelas!” tulis seorang warganet.
“Melihat video itu membuat dada sesak. Anak saya juga seusia itu. Kalau ada yang berani menyakiti anak saya, saya tidak tahu akan seperti apa reaksinya,” ujar pengguna lain.
Seruan juga muncul agar pemerintah dan otoritas pendidikan setempat memperketat regulasi dan memastikan bahwa seluruh fasilitas pendidikan anak usia dini memiliki sistem pengawasan kamera yang aktif dan transparan, serta prosedur pengaduan yang aman bagi orang tua.
Tindakan Lanjut Masih Belum Jelas
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak sekolah terkait langkah yang akan diambil terhadap guru tersebut. Belum diketahui pula apakah kasus ini sudah dilaporkan ke aparat penegak hukum.
Namun, kemarahan publik yang meluas telah menjadi peringatan keras bahwa keselamatan anak-anak di lingkungan prasekolah tidak boleh dianggap enteng.
Kasus ini menjadi momentum penting untuk meninjau ulang sistem pendidikan dini dan perlindungan anak yang masih memiliki banyak celah.
Load more