Jakarta, tvOnenews.com - Tiga kali serang Lebanon selatan pada Kamis (2/1/2025), Israel lagi-lagi menambah sejumlah pelanggaran terhadap kesepakatan gencatan senjata yang berlaku sejak 27 November 2024.
Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) mewartakan, Israel menyerang area Barij di pinggiran utara Iqlim Al-Tuffah di Distrik Nabatieh.
Serangan udara lainnya menyasar wilayah antara Zhalta dan Jbaa di Distrik Nabatieh. Lalu, Israel menyerang Gunung Al-Rihan di Distrik Jezzine.
Dalam pernyataannya pihak militer Israel mengeklaim bahwa pesawat tempur mereka telah menghancurkan platform peluncur roket jarak menengah yang digunakan oleh Hizbullah di sebuah situs militer milik organisasi tersebut di Lebanon selatan.
"Selain itu, situs militer lain di wilayah Nabatieh bersama dengan platform peluncur roket tambahan juga menjadi target," demikian penyataan tersebut dikutip pada Jumat (3/1/2025).
Patroli Israel memasuki Kota Beit Lif di Lebanon selatan untuk pertama kalinya pada Kamis (2/1/2025) lalu.
Menurut perhitungan Anadolu berdasarkan data yang dirilis Lebanon, pelanggaran ini menjadikan total pelanggaran kesepakatan gencatan senjata oleh Israel mencapai 349.
Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel diwajibkan menarik pasukannya ke selatan Garis Biru.
Sementara itu, tentara Lebanon harus dikerahkan di wilayah selatan Lebanon dalam waktu 60 hari.
Sejak serangan Israel terhadap Lebanon dimulai pada 8 Oktober 2023, data dari Kementerian Kesehatan Lebanon menunjukkan setidaknya 4.063 warga meninggal dunia termasuk perempuan, anak-anak dan petugas kesehatan.
Sementara itu, 16.664 orang lainnya terluka. (ant/nsi)
Load more