Saat itulah Haniyeh menerima undangan ke Teheran untuk pelantikan Presiden Iran yang baru Masoud Pezeshkian.
Surat kabar tersebut menambahkan bahwa Mossad dengan bantuan unit intelijen 8200 (unit IDF yang bertanggung jawab atas operasi rahasia) menyadap panggilan telepon antara penyelenggara pelantikan dan tamu undangan.
"Ketika Haniyeh mengonfirmasi kedatangannya, Mossad mulai melaksanakan rencananya. Melenyapkan Haniyeh di wisma tamu tempat dia biasa menginap selama kunjungannya ke Teheran," ungkapnya.
Ketegangan meningkat di Timur Tengah menyusul pembunuhan kepala politik Hamas Ismail Haniyeh pada 31 Juli di ibu kota Iran—Teheran—dan pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr oleh Israel di Beirut.
Hamas dan Iran menuduh Israel melakukan pembunuhan Haniyeh. Sementara itu, Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah tanggung jawabnya.
Iran bersumpah untuk memberikan hukuman keras bagi Israel sebagai balasan atas pembunuhan Haniyeh di wilayahnya.
Kelompok Hizbullah Lebanon juga diperkirakan akan membalas setelah Israel membunuh Shukr dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli. (ant/nsi)
Load more