LIVESTREAM
img_title
Tutup Menu
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Polres Luwu Timur
Sumber :
  • Haswadi

"Hotman Paris, Kami Butuh Bantuan Bapak......"

Permohonan ibu yang ketiga anaknya jadi korban kasus Rudapaksa di Luwu Timur

Jumat, 8 Oktober 2021 - 21:43 WIB

Luwu Timur, Sulawesi Selatan - Tiga tahun laporan kasus asusila yang dilayangkan T kepada penyidik Reserse dan Kriminal Polres Luwu Timur, Sulawesi Selatan, (pada 9 Oktober 2019) silam, belum membuahkan hasil. Bahkan laporan ini dihentikan polisi dengan alasan tidak cukup bukti.

Kepada tvonenews, T bercerita tentang perjuangannya selama tiga tahun mencari keadilan seorang diri. Dia bahkan sampai putus asa. "Dan hanya bisa berharap keadilan dari yang kuasa untuk tiga anak saya. Saya terus berdoa, ya Allah kalau di dunia ini susah mendapatkan keadilan, saya meminta keadilanmu, engkau maha adil berikan keadilanmu," kata T.

Dalam kasus ini, T merasa tidak mendapatkan keadilan. Bahkan dia dicap mengalami gangguan kejiwaan. T bercerita label gangguan jiwa yang disematkan padanya, adalah bagian dari upaya untuk mengalihkan kasus ini. Sebab kata dia, pernah seorang rekannya mengalami kasus KDRT yang kemudian dilaporkan ke polisi, namun penyidikannya dihentikan dengan alasan pelapor mengalami gangguan jiwa. 

 

Baca Juga :

"Rekan saya itu pahanya disetrika oleh suaminya, melapor di Polres tapi suaminya malah menuduh istrinya sendiri yang melakukannya, rekanku ini juga dibilangi gangguan jiwa, tapi kasus ini ditangani Hotman Paris dan kasusnya dibuka kembali, sekarang pelakunya sudah di penjara," cerita T.

Dia juga berharap, kasusnya ini bisa sampai pada Hotman Paris. Menurutnya kasus ini adalah ujian berat baginya. Stigma gangguan jiwa yang selalu disematkan pada dia dan rekannya menjadi alasan buat polisi untuk cepat menutup kasus ini.

"Pernah saya tanyakan ini ke Penyidik, tapi nomor saya langsung diblokir," katanya.

Sementara Rezky Pratiwi, pengacara T, mengatakan kasus ini sebenarnya sudah dilaporkan lagi di Polda Sulsel tahun 2020 yang lalu. 

Ada beberapa bukti baru yang diajukan, misalnya laporan psikologis dari psikolog anak, bahwa terjadi kekerasan seksual pada anak yang pelakunya tidak hanya terlapor tapi ada dua orang lain, nah fakta ini yang justru tidak terbuka dalam BAP penyidik sebelumnya," kata Rezky Pratiwi.

Dia menjelaskan adanya pelaku lain ini berdasarkan keterangan para anak kepada psikolog. Kalau penyelidikan dilakukan dengan baik semestinya ini terungkap bahwa kekerasan seksual ini dilakukan lebih dari satu orang pelaku. Sehingga wajar saja kata Rezky jika penyidik Polres Luwu Timur mengatakan kasus ini tidak cukup bukti, karena memang pengambilan keterangan hanya dilakukan polisi saja, tidak ada perlibatan pihak lain, psikolog, pengacara.

"Memang penyidikannya tidak optimal, dokumen lain yang kami lampirkan juga ada keterangan dokter dari fasilitas kesehatan rujukan, dan diagnosa dokter memang ada kekerasan pada anak. Kemudian assesmen P2TPD2A Luwu Timur, tergambar bahwa para anak tidak kelihatan trauma, kami anggap asssesmen ini kami anggap berpihak, karena korban dan terlapor justru dipertemukan, harusnya tidak boleh. Dan justru assesmen dari P2TPD2A yang dijadikan rujukan polisi dalam menangani kasus ini," ujarnya.

Keterangan para anak pada psikolog sebenarnya sudah cukup kuat ditambah keterangan hasil visum dari dokter yang menemukan adanya kekerasan pada korban. 

"Kami menunggu respon resmi dari Polri karena kasus ini sudah kami laporkan secara resmi dan sampai hari ini kami belum mendapatkan jawaban. Polri silakan membuka lagi kasus ini biar para anak bisa mendapatkan keadilan, bukan hanya bicara ke media," katanya.

Sementara Kapolres Luwu Timur, AKBP Silvester Imamora mengatakan pihaknya menemui ibu korban, siang tadi, Jumat (08/10/2021). Polisi kata dia mengarahkan korban untuk menyerahkan bukti-bukti yang dimiliki pada polisi.

"Tapi kasus ini sudah diambil alih Polda Sulsel. Tadi saya langsung menemui korban di rumahnya dan pada dasarnya ibunya welcome kok dan dalam waktu dekat ini akan menyerahkan sejumlah alat bukti pada kami," kata Silvester Imamora.

Adapun S, terlapor dalam kasus ini belum bisa dikonfirmasi. (Haswadi/MTR)

Komentar
Berita Terkait
Topik Terkait
Saksikan Juga
Jangan Lewatkan
Warga Bengkulu Lapor soal Politik Uang di Pilkada Rejang Lebong, Bawaslu Akui Tak Temukan Bukti

Warga Bengkulu Lapor soal Politik Uang di Pilkada Rejang Lebong, Bawaslu Akui Tak Temukan Bukti

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mengungkapkan terdapat empat laporan dugaan politik uang yang dilaporkan masyarakat setempat pada Pilkada serentak tahun 2024.
Meski Unggul Telak Penghitungan Cepat Pilkada Jateng, Taj Yasin Minta Pendukung Tak Perlu Euforia

Meski Unggul Telak Penghitungan Cepat Pilkada Jateng, Taj Yasin Minta Pendukung Tak Perlu Euforia

Calon wakil gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen meminta pendukung tidak merayakan dengan euforia sebelum ada penghitungan resmi dari KPU tentang hasil Pilkada Jateng 2024.
Quick Count Masih Berlangsung, Pengamat: Pilkada Jakarta Satu Putaran Masih Sangat Dinamis

Quick Count Masih Berlangsung, Pengamat: Pilkada Jakarta Satu Putaran Masih Sangat Dinamis

Pilkada Jakarta 2024 sudah digelar hari ini Rabu (27/11/2024). Saat ini proses hitung cepat atau quick count masih terus berlangsung.
Tegas! Megawati Soekarnoputri Minta Warga Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara di Pilkada 2024, Jika...

Tegas! Megawati Soekarnoputri Minta Warga Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara di Pilkada 2024, Jika...

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat untuk mengumpulkan bukti intimidasi aparatur negara di Pilkada 2024. Dia minta warga melawan ketidakadilan
Kasus Firli Bahuri Berbuntut Panjang, Ahli Hukum Pidana Bilang Begini

Kasus Firli Bahuri Berbuntut Panjang, Ahli Hukum Pidana Bilang Begini

Ahli hukum pidana Prof. Romli Atmasasmita ikut menyoroti terkait kasus yang menjerat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Pol (Purn) Firli Bahuri.
Frustasinya Ko Hee-jin, Meski Punya Megawati Hangestri Red Sparks Malah Kalah dari Tim Pesakitan

Frustasinya Ko Hee-jin, Meski Punya Megawati Hangestri Red Sparks Malah Kalah dari Tim Pesakitan

Di hadapan suporter sendiri, Red Sparks kalah dengan skor 1-3 (16-25, 25-17, 23-25, 20-25) pada Rabu (27/11/2024).
Trending
Frustasinya Ko Hee-jin, Meski Punya Megawati Hangestri Red Sparks Malah Kalah dari Tim Pesakitan

Frustasinya Ko Hee-jin, Meski Punya Megawati Hangestri Red Sparks Malah Kalah dari Tim Pesakitan

Di hadapan suporter sendiri, Red Sparks kalah dengan skor 1-3 (16-25, 25-17, 23-25, 20-25) pada Rabu (27/11/2024).
Quick Count Masih Berlangsung, Pengamat: Pilkada Jakarta Satu Putaran Masih Sangat Dinamis

Quick Count Masih Berlangsung, Pengamat: Pilkada Jakarta Satu Putaran Masih Sangat Dinamis

Pilkada Jakarta 2024 sudah digelar hari ini Rabu (27/11/2024). Saat ini proses hitung cepat atau quick count masih terus berlangsung.
Tegas! Megawati Soekarnoputri Minta Warga Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara di Pilkada 2024, Jika...

Tegas! Megawati Soekarnoputri Minta Warga Kumpulkan Bukti Intimidasi Aparatur Negara di Pilkada 2024, Jika...

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengajak masyarakat untuk mengumpulkan bukti intimidasi aparatur negara di Pilkada 2024. Dia minta warga melawan ketidakadilan
Kasus Firli Bahuri Berbuntut Panjang, Ahli Hukum Pidana Bilang Begini

Kasus Firli Bahuri Berbuntut Panjang, Ahli Hukum Pidana Bilang Begini

Ahli hukum pidana Prof. Romli Atmasasmita ikut menyoroti terkait kasus yang menjerat Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Komjen Pol (Purn) Firli Bahuri.
Bahrain dan China Tak Bisa Terima Kenyataan, Mantan Pelatih Arab Saudi Anggap Laga Lawan Timnas Indonesia Lebih Penting? Ternyata...

Bahrain dan China Tak Bisa Terima Kenyataan, Mantan Pelatih Arab Saudi Anggap Laga Lawan Timnas Indonesia Lebih Penting? Ternyata...

Bahrain dan China seakan tak bisa menerima kenyataan saat mantan pelatih Arab Saudi menganggap laga lawan Timnas Indonesia lebih penting. Simak selengkapnya.
Sambil Berlinang Air Mata, Betrand Peto Akhirnya Akui Perasaan yang Sebenarnya pada Sarwendah, Sejujurnya Onyo... 

Sambil Berlinang Air Mata, Betrand Peto Akhirnya Akui Perasaan yang Sebenarnya pada Sarwendah, Sejujurnya Onyo... 

Sambil berlinang air mata, Betrand Peto pernah mengakui perasaan tulusnya kepada Sarwendah, sejujurnya Onyo itu...
Bahrain Mulai Gelisah? Timnas Indonesia Siapkan Rencana Kejutan di Leg 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Skuad Garuda Bakal...

Bahrain Mulai Gelisah? Timnas Indonesia Siapkan Rencana Kejutan di Leg 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Skuad Garuda Bakal...

Timnas Indonesia akan menyiapkan rencana kejutan untuk Bahrain menjelang leg 2 Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Jakarta, Indonesia, ternyata skuad Garuda...
Selengkapnya
Viral