"Dari kesimpulan awal diotopsi adanya benturan di kepala. Itu ada jeda waktu panjang, korban juga sempat pulang sempat mengeluh kesakitan tapi tidak mau ke dokter akhirnya tidak kuat diantarkan oleh adiknya sampai ke rumah sakit sudah dinyatakan meninggal dunia jadi kemungkinan sebelum sampai rumah sakit sudah meninggal," bebernya.
Ronny memastikan, dari rekaman CCTV dan keterangan saksi-saksi, hanya tiga orang pelaku yang terlibat pengeroyokan. Hal ini sekaligus meluruskan kabar di luar yang menyatakan korban dikeroyok secara ramai-ramai oleh banyak orang.
"Memang di sana ramai sehingga timbul persepsi di luar korban ini dikeroyok ramai-ramai sedangkan secara fakta dari keterangan saksi di TKP berikut CCTV yang merupakan petunjuk kami, tiga orang inilah yang melakukan," tegasnya.
Salah satu tersangka AW mengaku, saat kejadian korban datang dan menantang pelaku.
"Sebenarnya korban ini datang dan menantang duluan, dan kami saat itu lagi duduk, korban datang dan menantang 'sopo sing wani karo aku (siapa berani sama saya)?'. Dengan pengaruh alkohol kami menanggapi hal itu," ujarnya.
AW menerangkan, awalnya ia tidak berniat membunuh korban. Ia dan dua pelaku lain juga meminta maaf kepada keluarga korban.
"Yang paling pertama kami meminta maaf kepada keluarga korban yang terdekat dan juga kawan-kawannya, anak dan istri korban kami sangat turut berduka cita atas kepergian almarhum, sesunggunya kami tidak ada niat membunuh," ucapnya.
Load more