"Ini karena jalur yang telah disiapkan China tidak menawarkan gaya hidup bebas dan demokratis bagi Taiwan, juga tidak menawarkan kedaulatan bagi 23 juta rakyat kita."
China telah menawarkan sebuah model otonomi "satu negara, dua sistem" bagi Taiwan, sangat menyerupai yang digunakan China di Hong Kong, namun seluruh partai besar Taiwan menolaknya, terutama setelah penumpasan keamanan China di Hong Kong yang merupakan bekas koloni Inggris.
Tsai mengulangi tawaran untuk berdialog dengan China berdasarkan keseimbangan, namun Beijing, yang merespon sekitar sembilan jam setelah Tsai menyatakan tawaran tersebut, malah memberikan kutukan dengan mengatakan Taiwan harus "bersatu kembali" dan bahwa mencari kemerdekaan berati menutup pintu dialog.
"Pidato ini menganjurkan kemerdekaan Taiwan, menganjurkan konfrontasi, memutus sejarah, dan mengaburkan fakta," kata Kantor Urusan Taiwan di China.
"Provokasi kemerdekaan oleh Partai Progresif Demokratis adalah sumber ketegangan dan keributan dalam hubungan lintas-semenanjung dan ancaman terbesar terhadap perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Taiwan," tambah kantor tersebut dengan merujuk pada partai berkuasa Tsai.
Situasi 'Yang Rumit'
Load more