Belajar dari Karya Jurnalistik Terbaik 2025, Saat Pers Mengawal Masa Depan Ekonomi Indonesia di Era Digital
- Istockphoto
tvOnenews.com - Membuat karya jurnalistik yang baik dan relevan saat ini menuntut lebih dari sekadar kecepatan. Jurnalis dituntut mampu mengolah data, menghadirkan konteks, serta menjaga keberimbangan di tengah derasnya arus informasi.
Dewan Pers menegaskan bahwa kualitas jurnalistik tetap bertumpu pada akurasi, verifikasi, dan kepentingan publik, meski medium dan gaya penyajiannya terus berkembang. Karya yang kuat bukan hanya informatif, tetapi juga memberi pemahaman mendalam bagi pembaca.
Tips penting lainnya adalah memilih isu yang berdampak luas dan memiliki nilai keberlanjutan. Di era digital, pembaca cenderung tertarik pada liputan yang mengaitkan kebijakan, ekonomi, dan kehidupan sehari-hari.
Contohnya, laporan mengenai transisi energi atau pengelolaan sumber daya alam yang dikaitkan dengan kesejahteraan masyarakat lokal. Reuters Institute juga menyebutkan bahwa jurnalisme berbasis solusi (solutions journalism) semakin relevan karena membantu publik melihat peluang perbaikan, bukan sekadar masalah.
Selain isu, pendekatan liputan turut menentukan kualitas karya. Penggunaan data lapangan, wawancara berimbang, serta visual pendukung seperti foto, video, dan infografis dapat memperkuat pesan jurnalistik.
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menekankan pentingnya jurnalis turun langsung ke lapangan agar liputan tidak terjebak pada perspektif satu sisi (aji.or.id). Pendekatan inilah yang membuat karya jurnalistik tetap dipercaya dan bernilai di mata publik.
Melansir dari ANTARA, prinsip-prinsip tersebut tercermin dalam kompetisi karya jurnalistik MediaMIND 2025 yang telah memasuki tahun keempat penyelenggaraan. Ajang ini menjadi ruang bagi jurnalis nasional, lokal, mahasiswa, hingga masyarakat umum untuk menggali isu strategis sektor pertambangan Indonesia, khususnya dalam konteks menggerakkan ekonomi berkelanjutan bagi masa depan bangsa.
Pengumuman pemenang dilakukan dalam Malam Apresiasi MediaMIND 2025, yang menjadi puncak dari rangkaian kompetisi panjang dan selektif. Proses penilaian tidak hanya bertumpu pada hasil akhir tulisan atau visual, tetapi juga pada kedalaman liputan.
Para finalis mengikuti program peliputan langsung atau site visit di tujuh titik lokasi operasional Grup MIND ID yang berlangsung pada 15–24 Oktober 2025. Melalui kunjungan lapangan ini, peserta diharapkan memperoleh sudut pandang komprehensif mengenai praktik industri, tantangan keberlanjutan, serta dampaknya bagi masyarakat sekitar.
Load more