PWNU Lampung: Rais Aam Adalah Simbol Pemersatu Warga NU
- tvOnenews.com/Aldi Herlanda
“Nilai-nilai ini hanya dapat dijaga dengan sikap patuh pada kepemimpinan tertinggi organisasi, dan kesediaan untuk menahan diri dari sikap yang berpotensi memecah belah ukhuwah nahdliyah,” imbuhnya.
Dengan berpegang teguh pada prinsip tersebut, lanjut dia, NU diyakini akan tetap menjadi rumah besar yang teduh bagi seluruh warganya.
“Serta terus berperan aktif dalam merawat persatuan umat dan keutuhan bangsa Indonesia,” kata Shadiqul Amin.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Bina Insan Mulia Cirebon, Imam Jazuli sempat menyampaikan bahwa sejak awal NU dirancang sebagai jam'iyah ulama yang menjunjung tinggi kepemimpinan keilmuan, bukan sekadar struktur administratif.
“NU bukan organisasi manajerial seperti korporasi. NU adalah jam'iyah ulama yang kepemimpinannya dipimpin oleh Syuriyah dan Rais Aam. Di situlah letak marwah dan otoritas tertinggi organisasi," ujarnya.
Menurutnya solusi atas dinamika internal PBNU adalah dengan kembali tegak lurus bersama Syuriyah dan Rais Aam.
Kata Imam, mayoritas Nahdliyin memiliki kesadaran tinggi bahwa keputusan Syuriyah adalah keputusan tertinggi dalam hierarki organisasi.
"Menegakkan supremasi Syuriyah berarti menegakkan khittah NU. Karena itu, semua pihak harus menghormati dan taat atas keputusan Rais Aam. Mengabaikan keputusan Syuriyah, sama artinya dengan mengabaikan ushul organisasi itu sendiri,” pungkasnya.(raa)
Load more