Banjir dan Longsor di Aceh Meluas, Begini Cara Efektif Menanggulangi Bencana Menurut Ahli dan Respons Cepat di Lapangan
- Istockphoto
Langkah awal dilakukan dengan mendirikan posko bantuan serta menyalurkan lebih dari 2 ton logistik darurat yang dikirim dari Jakarta ke Lhokseumawe menggunakan pesawat Hercules.
Cara ini dipilih untuk mempercepat pengiriman logistik ke daerah-daerah yang terisolasi dan sulit dijangkau jalur darat. Relawan ACF menyebar ke berbagai titik terdampak seperti Aceh Timur, Bireuen, Langsa, Aceh Utara, Aceh Tamiang, Pidie Jaya, Aceh Selatan, Bener Meriah, dan Aceh Tengah.
Salah satu medan tersulit terjadi di Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, di mana akses Peureulak–Lokop lumpuh total. Relawan harus menempuh jalur ekstrem di kawasan Gunung Putoh sebelum akhirnya tiba di lokasi.
Sementara di Aceh Tamiang, mereka menemukan warga kesulitan mendapatkan logistik pangan. Karena itu, distribusi dilakukan melalui dua rute, yakni dari Medan dan Aceh Timur, agar bantuan tiba lebih cepat.
Di banyak titik yang mengalami gangguan jaringan, ACF juga menghadirkan perangkat komunikasi berbasis satelit untuk memudahkan koordinasi, pelaporan, serta komunikasi warga.
Selain logistik makanan, air bersih, serta perlengkapan darurat, lembaga tersebut membangun posko bantuan, dapur umum, dan posko kesehatan. Layanan kesehatan meliputi obat-obatan, pemeriksaan umum, serta bantuan medis awal.
Pada hari ke-13 pascabencana pun, tim masih berusaha menembus wilayah yang belum terjangkau bantuan. “Masih banyak masyarakat yang sangat membutuhkan bantuan, terutama makanan. Hari ini kami berpacu dengan waktu,” kata Amir Faisal.
Mereka juga membeli logistik dari toko-toko lokal agar roda ekonomi masyarakat tetap berputar. Rencana selanjutnya meliputi penambahan posko kesehatan, dapur umum, tim trauma healing, hingga pembangunan sumur air bersih di titik yang membutuhkan.
Atjeh Connection Foundation memiliki rekam jejak panjang dalam penanganan bencana nasional, termasuk Gempa Lombok 2018, gempa dan tsunami Palu-Donggala 2018, tsunami Banten 2018, banjir Bogor 2019, hingga berbagai respons sosial selama pandemi Covid-19. Lembaga ini juga menjalankan program-program sosial berkelanjutan seperti pembagian makan siang gratis dan beasiswa pendidikan.
“Setiap bencana bukan hanya soal bantuan, tapi soal kehadiran. Kami bergerak karena masyarakat butuh, bukan karena sorotan,” tegas Amir Faisal. Ia pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersatu membantu warga agar tidak ada yang berjuang sendirian ketika bencana terjadi.
Load more