JEMARI Jadi Musikal Tuli Pertama di Tanah Air, Penonton Jakarta Dibuat Terkesima
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Sebuah pertunjukan musikal tuli bertajuk JEMARI tampil memukau publik ketika digelar pada 3–7 Desember 2025 di Komunitas Salihara, Jakarta Selatan.
Produser JEMARI, Pascal Meliala menjelaskan bahwa pementasan ini dirancang sebagai bentuk perayaan Hari Disabilitas Internasional.
Menurut Pascal, karya ini bukan sekadar pertunjukan seni, tetapi juga membawa pesan bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama, baik di panggung maupun dalam kehidupan.
“Di Hari Disabilitas Internasional, kita diingatkan bahwa inklusivitas bukan soal memberi ruang kepada mereka yang berbeda. Karena memberi ruang berarti ruang itu milik kita, dan orang lain hanya numpang lewat,” ucap Pascal dalam keterangan resminya, Rabu (10/12/2025).
Ia menyebut tingginya antusiasme penonton dari berbagai usia dan latar belakang tak lepas dari kuatnya kolaborasi bahasa isyarat, musik, gerak, dan teater yang membangun pengalaman emosional serta menghadirkan ruang inklusif yang terasa nyata.
“Malam ini, mereka (teman-teman tuli) tidak diberi panggung. Mereka memiliki panggung ini bersama kita, jadi tak ada pemisahan,” ujarnya.
Pascal menegaskan, JEMARI bukan hanya kolaborasi perdana antara komunitas Dengar dan Tuli dalam format musikal, namun juga pengingat bahwa berbagi ruang merupakan dasar terciptanya kesetaraan.
Melalui pertemuan dua bahasa antara dunia Tuli dan Dengar, panggung JEMARI memperlihatkan bahwa inklusi bukan sekedar wacana, tetapi sebuah pengalaman yang dapat dirasakan dan diwariskan.
“Yang benar adalah membagi ruang. Ruang yang sama, ruang yang setara. Ruang tempat setiap orang Dengar atau Tuli berdiri sebagai manusia yang punya mimpi, suara, dan cara berbahasa yang mungkin berbeda, tapi sama berharganya,” lanjutnya.
Dengan antusiasme pertunjukan yang besar, JEMARI Fantasi Tuli ikut mencatat sejarah sebagai komunitas tuli pertama di Indonesia yang berhasil memproduksi musikal berskala penuh secara mandiri.
“Pencapaian ini merupakan sebuah tonggak penting dalam membangun ekosistem seni yang inklusif dan memberikan ruang bagi bakat pelaku seni Tuli untuk bersinar,” tutup Pascal.
Sementara itu, salah satu pembina JEMARI, AKBP Muhammad Ardila Amry menegaskan setiap talenta memiliki peluang bersinar meski kerap dianggap memiliki keterbatasan.
Load more