ADVERTISEMENT

News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali

Akademisi Nilai Status ‘Bencana Nasional’ Tak Percepat Apapun, Belajar dari Data Minggu Pertama Tsunami Aceh

Desakan penetapan status ‘bencana nasional’ untuk merespons banjir dan tanah longsor di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dinilai tidak akan mempengaruhi kecepatan penanganan bencana.
Kamis, 4 Desember 2025 - 13:26 WIB
Kondisi bencana banjir di Sumatera Utara (sumut).
Sumber :
  • Antara

tvOnenews.com - Desakan penetapan status ‘bencana nasional’ untuk merespons banjir dan tanah longsor di wilayah Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat dinilai tidak akan mempengaruhi kecepatan penanganan bencana. Akademisi sekaligus praktisi Daniel Christian Tarigan mengatakan status bencana nasional hanya terlihat di atas kertas.

“Status bencana nasional tidak mempercepat apa-apa,” demikian unggahan Daniel di akun Instagram @danielchtarigan.

Daniel yang juga pegiat media sosial itu mencontohkan peristiwa tsunami Aceh yang terjadi pada 2004. Dia mengatakan saat itu, Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) langsung menetapkan status bencana nasional kurang dari 24 jam.

“Di tsunami Aceh 2004, Presiden SBY sudah menetapkan status bencana nasional kurang dari 24 jam. Apakah bantuan langsung sampai? Apakah korban langsung bisa dievakuasi? TIDAK!” katanya.

Kemudian, ia membandingkan pendataan korban terdampak bencana tsunami di Thailand dan Sri Lanka. Pada hari ke-5 pascabencana, pemerintah Thailand merilis data spesifik bahwa 4.541 orang tewas. Lalu, Sri Lanka di hari ke-3 juga sudah bisa mengonfirmasi bahwa 21.715 orang tewas.

“Meskipun status negaranya sama-sama berkembang, birokrasi mereka sanggup menghitung mayat dengan cepat di lapangan karena akses ke lokasi relatif terbuka,” tulis Daniel.

Sementara itu, Indonesia butuh waktu bulanan untuk mengetahui pasti jumlah korban tewas akibat tsunami. Pada minggu pertama pasca bencana, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla saat itu hanya bisa memberikan estimasi kasar, yaitu sekitar 40.000 korban jiwa.

“Butuh waktu bulanan untuk kita tahu angka aslinya, (sekitar) 167.000 korban jiwa/hilang. Selisihnya 4 kali lipat! Ini bukti telak, status ‘nasional’ tidak bisa mempercepat kerja tim di lapangan kalau infrastruktur mati total,” ujar dia.

Daniel pun menjelaskan tanpa dukungan infrastruktur dan alat berat yang memadai, penetapan bencana nasional hanya jadi status di atas kertas. Korban tak akan tertolong dan jenazah tak bisa terdata jika jalan putus serta minim alat.

“Tsunami Aceh mengajarkan kita bahwa kecepatan penanganan itu bergantung pada kesiapan fisik (jalan, jembatan, alat berat), bukan pada status administrasi,” lanjutnya.

Menurutnya, saat ini ada keterbatasan anggaran penanganan bencana khususnya untuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Daniel mengatakan BNPB mengalami efisiensi anggaran cukup besar, yaitu jadi Rp2,01 triliun pada 2025 dan diproyeksikan jadi Rp491 miliar pada 2026.

Halaman Selanjutnya :
Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI Salurkan Bantuan Cepat Tanggap untuk Korban Banjir Bandang dan Longsor di Sumatra

PERURI salurkan bantuan logistik ke Aceh, Sumut, dan Sumbar untuk korban banjir bandang dan longsor, bantu percepat pemulihan dan penuhi kebutuhan dasar warga.
Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Dua Mata Elang Tewas Mengenaskan di TMP Kalibata oleh 6 Anggota Polri, Bagaimana Peran Masing-masing Tersangka?

Polda Metro Jaya menetapkan enam anggota Polri sebagai tersangka dalam kasus pengeroyokan hingga menyebabkan tewasnya dua orang mata elang (Matel) berinisial MET (41) dan NAT (32) yang terjadi di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata,Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/2025).
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Transportasi Digital Makin Dinamis! Inilah Tantangan Baru dan Solusi dari Para Pemangku Kepentingan

Menurut data Kementerian Perhubungan (2024), pengguna transportasi online terus meningkat seiring tumbuhnya kebutuhan akan layanan cepat, aman, dan transparan

Trending

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Bukan Orang Kaleng-kaleng, Ternyata Ini Kelompok yang Megeroyok Dua Mata Elang Hingga Tewas Bersimbah Darah di TMP Kalibata

Kasus tewasnya dua mata elang yang dikeroyok hingga tewas di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan pada Kamis (11/12/22025) sore terungkap.
Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

Top 3 SEA Games 2025: Megawati Hangestri Paling Bersinar di Thailand, Menang Rasa Kalah Timnas Indonesia, Atlet Renang Muda Peraih Emas

SEA Games 2025 menciptakan tiga cerita besar bagi Indonesia. Ada kekecewaan, ada kebanggaan, dan ada pula kejutan yang mengubah peta persaingan Asia Tenggara.
Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Lantik Pengurus Baru, Ini Pesan Mendes PDT ke ABPEDNAS: Awasi Dana Desa

Asosiasi Badan Permusyawaratan Desa Nasional (ABPEDNAS) menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) 2025 di Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang pada Jumat (12/12/2025).
Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Malam Mencekam di TMP Kalibata Buntut Seorang Mata Elang Tewas Dikeroyok, Aksi Pembakaran Hingga Padamnya Listrik

Dua mata elang (matel) menjadi korban pengeroyokan di kawasan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (11/12/2025) sore.
Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Klasemen Perolehan Medali SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 17.00 WIB: Indonesia Tambah 4 Medali Emas hingga Sore Ini

Berikut klasemen sementara perolehan medali SEA Games 2025, Jumat (12/12/2025) hingga pukul 17.00 WIB.
Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Susul Wagub Jabar, Dedi Mulyadi Beri Respons terkait Resbob Menghina Suku Sunda dan Suporter Persib Bandung

Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi bereaksi soal konten kreator Adimas Firdaus alias Resbob diduga menghina suku Sunda dan suporter Persib Bandung, Viking Persib Club.
Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Duh, Foto Resbob Ditaruh dengan "Sesajen" Buntut Ucapan Menghina Suku Sunda, Dedi Mulyadi Sampai Ikut Ngomong

Ucapan Resbob yang memantik amarah tersebut, diunggah ulang berbagai akun di Medsos.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT