Upaya Tekan Angka Kecelakaan Lalu Lintas, Jasa Raharja Gandeng Aparatur Desa
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Jasa Raharja turut menggandeng aparatur kecamatan dan desa di berbagai wilayah Indonesia sebagai langkah pendekatan baru upaya menekan angka kecelakaan lalu lintas.
Jasa Raharja mendorong terbentuknya agen-agen keselamatan di tingkat akar rumput yang mampu memperkuat budaya tertib berlalu lintas di komunitas masing-masing melalui program kampanye keselamatan.
Plt Direktur Utama Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana mengatakan program bertajuk ‘Intensifikasi Keselamatan Transportasi Berbasis Domisili Korban melalui
Pemberdayaan Aparatur Kecamatan dan Desa’ ini menjadi bagian dari rangkaian
perayaan bertema ‘Keselamatan untuk Indonesia Maju’.
Inisiatif ini dirancang untuk memperkuat strategi keselamatan transportasi berbasis domisili korban, sebagai pendekatan baru yang lebih menyasar perubahan perilaku masyarakat.
Menurutnya Langkah ini merupakan aksi nyata pihaknya dalam pelayanan dan melaksanakan kampanye keselamatan yang berdampak serta menjadi bagian dari upaya pencegahan kecelakaan dengan lebih tepat sasaran.
“Kami ingin memastikan program keselamatan berjalan dari tingkat komunitas,
dipimpin oleh figur yang dihormati masyarakat setempat. Pendekatan berbasis
domisili korban membantu kami melihat pola risiko secara lebih jelas, sehingga
intervensi dapat diberikan di tempat yang paling membutuhkan,” ujar Dewi, Jakarta, Jumat (28/11/2025).
Dewi menegaskan pentingnya memahami pola risiko dan kondisi sosial masyarakatsebelum melakukan intervensi keselamatan.
Kata Dewi, dengan pendekatan berbasis domisili korban dan pemberdayaan aparatur kecamatan serta desa, program ini diharapkan mampu memperkuat ekosistem keselamatan yang
lebih menyentuh perilaku masyarakat secara langsung.
Ia mengaku pihaknya menargetkan tercapainya peningkatan pemahaman peserta terlaksananya rencana aksi yang berkelanjutan serta penurunan angka kecelakaan di wilayah-wilayah prioritas.
Menurutnya melalui kolaborasi yang lebih intensif dengan pemangku kepentingan local pihaknya optimistis bahwa transformasi budaya keselamatan dapat berkembang lebih
cepat dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat di seluruh Indonesia.
“Pendekatan keselamatan harus berangkat dari pemahaman yang utuh tentang pola risiko dan kondisi sosial masyarakat. Karena itu, keterlibatan aparatur kecamatan dan desa menjadi kunci agar pesan keselamatan tidak hanya disampaikan, tetapi benar-benar dihidupi oleh warga dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. (raa)
Load more