Rahasia di Balik Branding: Buku Ini Bongkar Cara Merek Menciptakan Makna di Era Ekonomi Kreatif
- Ist
tvOnenews.com - Di tengah laju industri kreatif yang semakin dinamis, branding telah menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan bisnis. Identitas merek yang kuat bukan lagi sekadar pelengkap visual, tetapi alat strategi untuk memperkuat posisi usaha di pasar yang semakin kompetitif.
Contoh ekosistem brand global seperti Airbnb atau Patagonia menunjukkan bagaimana narasi yang terstruktur dan nilai yang konsisten dapat menjadi pembeda signifikan. Hal ini bisa dilihat melalui laman resmi yang menampilkan bagaimana sebuah brand membangun cerita dan pengalaman.
Dalam perkembangan ekonomi kreatif, branding bertindak sebagai jembatan antara produk dan persepsi publik. Visual yang baik mungkin mencuri perhatian, namun makna yang kuatlah yang mempertahankan kedekatan dengan konsumen.
Melansir dari berbagai sumber, hal ini membuat branding berkembang menjadi sebuah bahasa yang memengaruhi cara publik menilai kualitas, karakter, dan komitmen sebuah entitas.
Karena itu, pelaku usaha, kreator, hingga organisasi publik mulai menyadari perlunya strategi branding yang tidak hanya memikat secara estetis, tetapi juga relevan secara emosional dan rasional.
Seiring meningkatnya kebutuhan tersebut, literatur yang mengulas branding secara mendalam semakin dicari. Program edukasi dan dialog publik yang digelar berbagai asosiasi desain, seperti yang ditampilkan melalui situs resmi adgi.or.id, menjadi ruang penting bagi pelaku industri untuk memperluas pemahaman mereka.
Dalam konteks inilah hadir sebuah buku baru yang memperkaya diskursus branding di Indonesia, menawarkan perspektif kritis yang dibutuhkan banyak kalangan kreatif dan profesional.
Afterhours Books secara resmi meluncurkan buku berjudul Brand+Branding: Esensi dan Signifikansi, karya dari Danton Sihombing, seorang konsultan brand dengan pengalaman lebih dari 25 tahun dan founding partner The Council Brand Advisory.
Peluncuran buku berlangsung di Teater Asrul Sani, Taman Ismail Marzuki, dalam rangkaian ADGI Design Week 2025. Acara ini turut menghadirkan sejumlah tokoh publik seperti Sandiaga Uno, Andy F. Noya, dan Kemal Gani, yang membahas arah masa depan branding Indonesia di tengah dinamika ekonomi kreatif.
Buku ini hadir sebagai jawaban atas kebutuhan akan definisi branding yang lebih komprehensif. Dalam dunia yang semakin kompetitif, branding tidak dapat direduksi hanya sebagai elemen visual. Branding adalah proses membangun makna, persepsi, dan kepercayaan.
“Branding sering direduksi menjadi masalah estetika. Padahal, ia adalah konstruksi pemikiran, soal narasi, diferensiasi, dan konsistensi,” ujar Danton. Melalui pemahaman tersebut, ia mengajak pembaca melihat struktur dasar branding dengan lebih kritis dan strategis.
Dengan pendekatan yang presisi, Brand+Branding memadukan teori, refleksi profesional, serta kerangka sistematis mengenai pembangunan brand. Isi buku mencakup pembahasan tentang ontologi brand, value proposition, brand equity, hingga model dan framework strategi brand.
Berbagai studi kasus yang tertuang di dalamnya menggambarkan bagaimana brand global membangun makna dan memengaruhi pola konsumsi masyarakat melalui narasi yang terstruktur.
“Kami menerbitkan buku ini karena melihat minimnya literatur branding yang betul-betul komprehensif dalam konteks Indonesia. Menghadirkan kedalaman analisis yang jarang ditemui,” ungkap Publisher Afterhours Books, Lans Brahmantyo.
Sementara itu, Ketua Umum ADGI, Ritchie Ned Hansel, menambahkan bahwa kehadiran buku ini menjadi penegasan bahwa disiplin desain grafis memainkan peran penting dalam proses penciptaan brand dan aktivitas branding.
Peluncuran buku ini tidak hanya menjadi selebrasi karya, tetapi juga bagian dari percakapan yang lebih luas tentang desain dan identitas di Indonesia.
Diskusi panel bersama tokoh seperti Sandiaga Uno dan Andy F. Noya yang dimoderatori Reuben Nathaniel memperkaya perspektif mengenai peluang dan tantangan branding di tingkat nasional dan global.
Acara ditutup dengan sesi penandatanganan buku yang dihadiri komunitas kreatif, akademisi, dan publik pecinta desain. Brand+Branding kini tersedia melalui jaringan penjualan resmi Afterhours Books dan berbagai toko buku lainnya.
Dengan terbitnya buku ini, Danton kembali memberikan kontribusi penting dalam dunia branding dan desain Indonesia, melanjutkan jejak panjangnya sejak meraih gelar Master of Fine Arts pada 1997 hingga perannya di berbagai institusi pendidikan dan organisasi seni. (udn)
Load more