Wisudawan Ini Wujudkan Dakwah Berkemajuan Lintas Generasi
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Wisudawan Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta (Mikom Fisip UMJ), Ahmad Soleh membuktikan bahwa semangat belajar tak pernah mengenal batas meski usianya telah menginjak kepala lima.
Pria yang aktif berdakwah lintas organisasi Islam ini memilih UMJ untuk melanjutkan tingkat pendidikannya karena ruang akademik yang moderat, terbuka, dan berkomitmen terhadap pendidikan berkemajuan.
“Di sini saya menemukan lingkungan yang mendorong disiplin, berpikir kritis, dan menghargai perbedaan pandangan,” kata Ahamd Soleh yang juga slekau Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Sabtu (22/11/2025).
Sebagai dai dan aktivis dakwah, Soleh menilai bahwa komunikasi dan dakwah adalah dua hal yang tak terpisahkan. Keduanya berbicara tentang bagaimana pesan kebaikan disampaikan secara efektif kepada masyarakat.
Karena itu, ia merasa pilihan untuk mempelajari ilmu komunikasi di UMJ sangat relevan dengan kiprahnya di dunia dakwah.
“Ilmu komunikasi yang saya pelajari di UMJ membantu saya berdakwah dengan cara yang lebih halus dan menyentuh. Banyak materi kuliah yang saya praktikkan di kanal YouTube, Instagram, dan TikTok saya,” ujarnya.
Berbekal pengalaman di dua dunia akademik dan dakwah, Soleh meyakini bahwa perbedaan bukanlah alasan untuk berjarak, melainkan peluang untuk bersinergi.
Ia kerap menjadi jembatan antara NU dan Muhammadiyah yang merupakan dua ormas Islam terbesar di Indonesia.
“Saya pernah mengisi ceramah Maulid Nabi yang diselenggarakan kader NU dan Muhammadiyah bersama. Di sana terasa betul bahwa semangat cinta Rasul itu menyatukan dua ormas besar ini,” ujar Sholeh.
Menurutnya dakwah NU dan Muhammadiyah sesungguhnya memiliki tujuan yang sama yaitu menyebarkan nilai-nilai Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam.
Ia juga berpesan agar generasi muda dari kedua ormas memperbanyak kolaborasi dalam berbagai bidang.
“Generasi muda NU dan Muhammadiyah harus sering berkolaborasi dalam kegiatan sosial, pendidikan, dan budaya. Kita harus keluar dari fanatisme sempit dan menempatkan Ukhuwah Islamiyah serta semangat kebangsaan sebagai prioritas utama,” katanya.
Selama menempuh studi di UMJ, Soleh mengaku memetik banyak nilai berharga yang ia terapkan dalam kiprahnya di PBNU.
“Dua nilai utama yang saya bawa dari UMJ adalah disiplin dan pendidikan berkemajuan. UMJ mengajarkan bahwa kemajuan umat tidak cukup hanya dengan semangat, tapi harus dibangun dengan ilmu dan etika,” ujarnya.
Soleh menuturkan nilai-nilai ini menjadi fondasi penting untuk membangun dakwah yang moderat dan inklusif sekaligus memperkuat sinergi NU–Muhammadiyah di tingkat nasional.
Ia bahkan memiliki gagasan agar dialog lintas organisasi mahasiswa diperkuat melalui kajian, forum diskusi, dan literasi bersama.
“Saya ingin teman-teman Muhammadiyah lebih banyak berinteraksi dengan sahabat-sahabat di NU, begitu juga sebaliknya. Tidak untuk melebur identitas, tapi untuk saling memahami dan belajar satu sama lain,” katanya.
Soleh percaya bahwa UMJ memiliki peran strategis dalam menumbuhkan semangat ukhuwah Islamiyah lintas ormas.
Menurutnya UMJ banyak diminati mahasiswa dari keluarga Nahdlatul Ulama. Ini bukti bahwa UMJ bukan sekadar kampus Muhammadiyah tapi juga rumah bagi semua yang ingin belajar Islam berkemajuan.
Hubungan harmonis NU dan Muhammadiyah dapat terus tumbuh melalui jalur pendidikan, sehingga melahirkan kolaborasi yang membawa manfaat bagi umat dan bangsa.
"Mari jadikan wisuda ini awal perjalanan pengabdian baru. Jangan berhenti belajar, karena ilmu tidak mengenal batas usia. Jadilah alumni yang membawa nilai Islam yang moderat, toleran, dan berkemajuan di tengah masyarakat,” pungkasnya. (raa)
Load more