Inilah Cara Menguasai Ekosistem Maritim Dunia di Era Digital, Teknologi dan SDM Jadi Senjata Utama
- Istockphoto
Delegasi PMSol mengikuti berbagai pertemuan bisnis, diskusi strategis, serta menerima kunjungan. Melalui rangkaian agenda ini, PMSol menjajaki potensi kerja sama baru dan memperkenalkan kapabilitas maritim Indonesia kepada calon mitra internasional.
Dalam sesi konferensi bertajuk “Shaping the Future of Maritime Logistics with Digital Technologies”, Direktur PMSol Dian Prama Irfani memberikan sorotan penting mengenai kesiapan manusia dalam proses digitalisasi industri maritim.
Teknologi, mulai dari smart-port, kecerdasan buatan (AI), digital twins hingga Just-In-Time (JIT) port calls, tidak serta-merta menjamin keberhasilan transformasi digital.
“Banyak proyek digital berhenti pada tahap pilot bukan karena teknologinya kurang memadai, tetapi karena kesiapan sumber daya manusia yang belum berkembang. Orang adalah ‘operating system’ industri maritim, sementara AI dan data hanyalah aplikasinya,” kata Irfani.
Masa depan logistik maritim ditentukan oleh kemampuan manusia dalam memimpin proses perubahan. Ia menekankan tiga kapabilitas utama yang harus diperkuat sektor maritim: transformasi kognitif, kolaborasi manusia–mesin, dan ketahanan adaptif.
Digitalisasi akan memberikan dampak maksimal jika para profesional maritim memiliki pola pikir dan kesiapan etis yang sama. Ia menegaskan. “Saat algoritma menjadi umum, judgment menjadi pembeda. Ketika otomatisasi menjadi standar, etika menjadi strategi,” tambahnya.
Transformasi tersebut sejalan dengan perjalanan PMSol dalam dua tahun terakhir, ketika perusahaan meningkatkan bisnis inti sekaligus mempercepat digitalisasi di berbagai layanan operasional. Peningkatan kompetensi talenta maritim nasional juga menjadi fokus utama yang terus dikuatkan.
Menutup sesi, Irfani menegaskan bahwa manusia tetap menjadi pusat dari digitalisasi maritim.
“Technology transforms systems, but people transform performance. Masa depan logistik maritim akan dibentuk bukan hanya dengan mendigitalisasi kapal dan pelabuhan, tetapi juga kesiapan manusianya,” ujarnya.
Harapannya bisa membuka ruang kolaborasi baru dan memperkuat kontribusi Indonesia dalam ekosistem maritim global, sebuah langkah penting agar Indonesia mampu bersaing dan berperan sebagai kekuatan maritim di panggung dunia. (udn)
Load more