Bongkar Rahasia Generasi Z : 5 Tips Dapat Cuan dari Investasi dan Bisnis di Era Digital yang Bisa Dibangun Sejak Kuliah
- Istockphoto
tvOnenews.com - Di era digital seperti sekarang, menjadi anak muda bukan berarti harus menunggu mapan dulu untuk bisa berinvestasi atau membangun usaha. Justru generasi muda Indonesia sedang berada di masa paling potensial untuk menciptakan kekayaan sendiri lewat investasi dan bisnis.
Menurut data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), hingga Juli 2023 terdapat 11,42 juta investor pasar modal di Indonesia, dan menariknya, sekitar 80,44 persen di antaranya berasal dari generasi milenial dan Gen Z. Angka ini terus tumbuh seiring meningkatnya minat anak muda untuk belajar saham, kripto, hingga reksa dana.
Tren ini juga sejalan dengan semangat kewirausahaan. Generasi produktif diprediksi mencapai 68 persen dari populasi Indonesia pada 2030, menjadikan masa muda sebagai waktu emas untuk mulai berinvestasi sekaligus berbisnis.
Lalu, bagaimana cara memulai langkah besar sejak dini tanpa terjebak euforia?
Melansir dari berbagai sumber, berikut lima tips agar kamu bisa menjadi investor sekaligus pengusaha muda dengan mental kuat dan strategi matang.
1. Mulai dengan Tujuan yang Jelas dan Realistis
Banyak orang terjebak investasi karena ikut-ikutan tanpa tahu arah uangnya. Tentukan dulu tujuan: apakah ingin menyiapkan dana pendidikan, membangun usaha, atau mencapai kebebasan finansial.
Setelah itu, pilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko.
Jika masih pemula, bisa mulai dari reksa dana pasar uang atau saham blue chip. Tujuan yang jelas akan menjadi fondasi kuat dalam perjalanan finansialmu.
2. Bangun Usaha Kecil yang Bisa Tumbuh
Tidak perlu menunggu modal besar. Banyak pengusaha muda sukses berawal dari jualan kecil-kecilan, freelance, atau membangun komunitas digital. Dari sini, kamu belajar menghadapi pasar, mengatur keuangan, dan memahami perilaku konsumen.
Setiap keuntungan kecil bisa menjadi bahan bakar untuk investasi berikutnya. Prinsipnya sederhana: usahamu mencetak arus kas, investasimu menumbuhkan aset.
3. Tingkatkan Literasi Keuangan Setiap Hari
Generasi muda dengan literasi keuangan tinggi terbukti lebih tenang dan puas dengan keputusan finansialnya. Namun, menurut riset International Journal of Digital Innovation, banyak juga yang masih terjebak overconfidence atau terlalu percaya diri karena ikut tren.
Solusinya, luangkan waktu setiap minggu untuk belajar melalui buku, video edukatif, atau platform resmi seperti Sahamku.IDX dan OJK Learning Center. Konsistensi belajar akan menjadi senjata utama menghadapi fluktuasi pasar dan risiko finansial.
4. Kelola Risiko, Bukan Menghindarinya
Dalam investasi dan bisnis, risiko selalu ada. Bedanya, orang sukses tahu cara mengelola, bukan menghindarinya. Gunakan prinsip “jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang”.
Seimbangkan antara aset berisiko seperti saham atau kripto dengan aset aman seperti deposito atau obligasi. Dalam bisnis pun begitu, mulai dari skala kecil untuk mengetes ide, lalu kembangkan bertahap. Jika gagal, anggap itu biaya belajar, bukan akhir segalanya.
5. Manfaatkan Era Digital untuk Berkarya dan Investasi
Sekarang peluang membangun kekayaan di usia muda sangat terbuka lewat dunia digital. Dari content creation, platform trading, hingga komunitas startup, semua bisa menjadi ladang penghasilan sekaligus tempat belajar.
Salah satu contoh nyata adalah Timothy Ronald, investor muda asal Indonesia yang berhasil menggabungkan bisnis digital dan investasi. Ia mendirikan Akademi Crypto, komunitas edukasi finansial dengan lebih dari 500 ribu anggota, serta Ronald Capital, sebuah fund investasi pribadi dengan aset kelolaan lebih dari Rp1 triliun.
Melalui kanal YouTube-nya yang diikuti lebih dari 3 juta subscriber, Timothy menyebarkan edukasi keuangan, motivasi hidup, dan strategi investasi jangka panjang. Ia mengadopsi filosofi “membangun kekayaan abadi melalui kepemilikan,” terinspirasi dari tokoh besar seperti Warren Buffett dan NBIM (Norges Bank Investment Management).
- Istagram Timothy
Namun, yang bisa kamu pelajari bukan angka, melainkan proses dan disiplin jangka panjangnya: mulai dari nol, membangun komunitas, terus belajar, dan menginvestasikan hasil usaha ke aset produktif.
Menjadi investor dan pengusaha muda bukan soal seberapa cepat kamu mendapatkan keuntungan, tapi seberapa konsisten kamu belajar dan beradaptasi. Mulailah dari hal kecil, kelola risiko, dan tumbuh bersama komunitas yang positif.
Data sudah membuktikan bahwa generasi muda Indonesia punya potensi luar biasa untuk memimpin dunia keuangan dan bisnis di masa depan. Yang kamu butuhkan hanyalah langkah pertama dan keberanian untuk tidak menyerah di tengah jalan. (udn)
Load more