Ucapan Soeharto Sebelum Meninggal Dunia, Bilang Ingin Sekali Bertemu Tien: Bapak Pengen Menyusul Ibumu, Kamu yang Ikhlas
- Buku Beribu Alasan Rakyat Mencintai Pak Harto karya Dewi Ambar Sari dan Lazuardi Adi Sage, 2006
"Ingat pesan bapak, tetap sabar dan jangan dendam. Allah tidak sare (tidur)."
Dengan hati bergetar, Tutut tidak sanggup lagi menahan air matanya setelah mendengar pesan menyentuh dari sang ayah.
Apalagi Soeharto sambil memegang tangan Tutut ketika memberikan pesan mendalam tersebut kepada putri sulungnya.
Dalam tulisannya, Tutut kembali mengulas, "Jangan sedih, semua manusia pasti akan kembali kepada-Nya. Tinggal waktunya berbeda. Bapak tidak akan hidup selamanya. Kamu harus ikhlas, InsyaAllah kita akan bertemu suatu saat nanti, di alam lain. Dekatlah dan bersenderlah selalu kalian semua hanya kepada Allah. Karena hanya Dia yang pasti bisa membawa kita ke surga. Doakan bapak dan ibumu."
Tutut tidak bisa berkata-kata lagi, ia hanya bisa memeluk dan menyelimuti sang ayah yang semakin terbaring lemah. Dalam hatinya, ia juga diam-diam berdoa meminta hajat kepada Allah.
Kondisi fisik Soeharto semakin menurun drastis sampai malam hari, sehingga tak bisa merasakan rasa sakit apa pun di tubuhnya.
Suster membangunkan Tutut dan Mamiek yang tidur terlelap menjelang Subuh. Mereka dikabarkan bahwa kondisi Soeharto semakin kritis sambil ditemani Sigit di ruang rawat.
Seiring itu, dua kelopak mata Soeharto semakin tertutup rapat, wajahnya terlihat damai. Tutut yang melihat itu langsung memanggil semua anggota keluarga.
Seluruh keluarga mencium tangannya, bahkan semua anaknya mengucapkan kalimat istighfar dan tasbih di telinga Soeharto yang mulai perlahan tidak bernapas lagi.
(abs/hap)
Load more