Ekonomi Kreatif Melonjak Lewat Transformasi Industri, Bukti Indonesia Jadi Hub Inovasi Asia Tenggara
- Istockphoto
tvOnenews.com - Indonesia semakin meneguhkan perannya sebagai pusat inovasi industri di pasar global. Pertumbuhan sektor manufaktur yang konsisten, ditambah geliat investasi dan hilirisasi, menjadikan negeri ini bukan sekadar pasar konsumtif, melainkan juga motor penggerak transformasi industri modern.
Contoh paling nyata terlihat dari industri makanan dan minuman yang mencatatkan pertumbuhan 6,15 persen pada kuartal II 2025, disusul industri farmasi yang tumbuh 6,59 persen, serta kosmetik yang diproyeksikan mencapai nilai USD 9,7 miliar dengan tren pertumbuhan berkelanjutan.
Angka-angka ini bukan hanya statistik, melainkan cerminan potensi Indonesia sebagai pemain kunci dalam rantai pasok global. TTak berhenti di situ, perkembangan sektor penunjang seperti kemasan, percetakan, hingga teknologi daur ulang menunjukkan tren positif.
Permintaan tinggi terhadap solusi inovatif yang ramah lingkungan menjadi pemicu lahirnya teknologi pengemasan modern, digital printing, hingga sistem recycling canggih yang lebih efisien.
Fenomena ini sekaligus memperlihatkan bahwa Indonesia tidak lagi sekadar mengikuti arus global, melainkan aktif menciptakan standar baru melalui adopsi inovasi lintas sektor. Dengan kombinasi ini, Indonesia kian diperhitungkan sebagai hub industri kreatif dan berteknologi tinggi di Asia Tenggara.
Melansir dari Antara, untuk memperkuat ekosistem tersebut, serangkaian pameran industri berskala internasional digelar sepanjang akhir 2025. Ajang ini bukan hanya menjadi etalase produk, tetapi juga titik temu inovator, pelaku usaha, hingga pemangku kebijakan.
“Krista Exhibitions berkomitmen menghadirkan platform yang mempertemukan inovator, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan agar Indonesia semakin kuat bersaing di panggung global," ujar CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, dilansir dari Antara
Menurutnya, nilai transaksi yang dihasilkan dari rangkaian pameran tahun ini diperkirakan mencapai Rp 5–6 triliun, menjadi akselerator penting bagi kolaborasi dan investasi lintas industri.
Empat pameran besar digelar secara terintegrasi, dimulai dari ALLPrint Indonesia 2025 pada 8–11 Oktober yang menampilkan transformasi industri percetakan ke arah digital printing, kemasan, dan grafis modern.
Acara ini menghadirkan lebih dari 500 peserta pameran dari 20 negara dengan target 60.000 pengunjung. Di saat bersamaan, PRO AVL Indonesia 2025 (9–11 Oktober) fokus pada teknologi audiovisual, pencahayaan, dan panggung untuk memperkuat ekosistem HORECA serta MICE.
Load more