Pemprov Jawa Barat Ambil Alih RSUD Kota Bogor Usai Pasien Mengadu Tak Ada Obat
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengunjungi RSUD Kota Bogor untuk melihat kondisi para korban musholah ambruk di Ciomas saat peringatan Maulid Nabi SAW.
Saat itu, salah satu pasien BPJS Kesehatan mengadu kepada Dedi Mulyadi tentang tidak lengkapnya obat dan tidak pernah mendapatkan obat-obatan dari farmasi RSUD Kota Bogor secara lengkap.
Dalam video terbaru, pasien tersebut menunjukkan resep kepada Dedi Mulyadi dan menjelaskan bahwa dirinya akan melakukan pengecekan hormon, namun sudah beberapa kali tidak dilakukan dengan alasan tidak jelas.
Dedi Mulyadi meminta Direktur RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir untuk menjelaskan protes pasien tersebut.
Ilham Chaidir mengaku bahwa reagen di RSUD sudah habis dan harus melakukan pemesanan kembali.
Mendengar jawaban tersebut, Dedi Mulyadi mengaku bahwa pasien dirugikan dengan kejadian itu dan menekankan agar tak terulang kembali.
Dedi Mulyadi turut serta mengumumkan bahwa Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengambil alih RSUD Kota Bogor untuk dikelola oleh pemerintah provinsi.
"Rencana RSUD Kota Bogor ditangani provinsi Jawa Barat agar pasiennya tidak bolak-balik karena bahannya belum, sehingga masyarakat terlayani," kata Dedi Mulyadi, Jakarta, Senin (8/9/2025).
Sebelumnya, RSUD Kota Bogor mengalami kerugian hingga ratusan miliar rupiah.
Berdasarkan data yang diperoleh, utang RSUD Kota Bogor pada tahun 2025 berkisar ratusan miliar rupiah.
Akibatnya sejumlah pasien pengguna BPJS Kesehatan sempat protes mengingat tak tersedianya obat-obatan di RSUD Kota Bogor. (raa)
Load more