Kompolnas Bongkar Isi Kresek Sampah yang Dibuang Diplomat Arya Daru Pangayunan sebelum Ditemukan Tewas dengan Kepala Terbungkus Lakban
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com – Sepekan sudah sejak ditemukannya jenazah Arya Daru Pangayunan (39) seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, namun penyebab pasti kematiannya masih menjadi teka-teki.
Arya Daru ditemukan tewas di kamar kosnya kawasan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa (8/7/2025) dengan kondisi mengenaskan kepala terbungkus lakban dan pintu kamar terkunci dari dalam.
Meski Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto sebelumnya menargetkan penyelidikan rampung dalam sepekan, akan tetapi hingga kini belum ada kesimpulan final.
- Kolase Tim tvOnenews
“Mungkin seminggu lagi selesai. Insya Allah mudah-mudahan bisa selesai ya,” ucap Karyoto, Jumat (11/7/2025) lalu.
Pihak kepolisian mengaku masih melakukan pendalaman terhadap berbagai bukti. Di antaranya adalah rekaman CCTV, hasil autopsi forensik, serta pemeriksaan data digital dari ponsel dan laptop milik korban.
“Digital forensik akan melihat dengan siapa korban berkomunikasi, jam berapa, dan ke mana saja aktivitasnya terekam,” jelas Karyoto.
Ia menambahkan, seluruh temuan tidak akan disimpulkan secara parsial. “Kami tidak akan langsung menyimpulkan hanya dari satu alat bukti. Semua aspek akan kami kaji secara komprehensif,” tegasnya.
Isi Tas Kresek yang Dibuang Arya Daru Diketahui Kompolnas
- Tangkapan layar
Salah satu potongan misteri dalam kasus ini adalah kantong kresek hitam yang sempat dibawa Arya sebelum kematiannya pada pukul 23.23 WIB. Komisioner Kompolnas Choirul Anam mengaku telah diberi penjelasan oleh pihak penyidik terkait isi kantong tersebut.
“Tadi kami ditunjukkan isinya apa saja, bagaimana mereka proses membukanya, bagaimana prosedur memperlakukan karena itu bagian dari barang bukti,” kata Anam.
Namun ia enggan mengungkap lebih lanjut isi kantong tersebut karena merupakan domain penyidik.
Polda Metro Jaya menegaskan bahwa penyelidikan terus dilakukan secara menyeluruh, termasuk menanti hasil dari psikologi forensik.
Kasubbid Penmas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak menyebut penyidik dari Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih menunggu hasil laboratorium forensik dan psikologi forensik.
“Kita tidak boleh berpersepsi di sini. Mohon waktu, mohon menunggu. Hasilnya pasti akan disampaikan secara transparan dan langsung oleh tim ahli pada saat rilis penyelidikan,” tegas Reonald dalam keterangan pers, Selasa (22/7/2025).
Sejauh ini, penyidik telah memeriksa lima orang saksi. Mereka adalah VD dan DMS yang merupakan rekan kerja korban, S selaku penjaga kos, FM yang diketahui sebagai tetangga kos, serta MAP, istri korban.
Kepolisian menyebut tidak ada tanda-tanda kekerasan lain maupun kehilangan barang di kamar tempat Arya ditemukan.
Seluruh fakta tersebut masih dalam proses analisis untuk mengungkap apakah kematian Arya murni bunuh diri atau mengarah ke dugaan tindak pidana.
Load more