ITB Latih Pengelola Homestay Raja Ampat Tingkatkan Layanan
- IST
Zartikazahra Nurulfiqri, anggota Tim Pengabdian Masyarakat ITB, menjelaskan bahwa konten pelatihan disusun berdasarkan kurikulum yang dirancang oleh Dr. Yuni Maharani dengan metode partisipatif melalui media flash card dan canvas. Metode ini terbukti mampu membangun antusiasme serta keterlibatan masyarakat secara aktif.
“Kami berharap program ini bisa menjadi inisiatif berkelanjutan bagi masyarakat Desa Friwen, dimulai dari sektor pariwisata, dan nantinya metode serupa bisa diterapkan di sektor-sektor pendukung lainnya dalam ekosistem ekonomi desa,” ujar Zulfikar Rifan, anggota tim lainnya.
Salah satu peserta terbaik dalam program ini adalah Sherly, pemilik Friwen Star Homestay, yang dikenal aktif dan antusias sepanjang kegiatan berlangsung. Ia mengaku mendapatkan banyak wawasan baru mengenai pentingnya identitas homestay dan standar layanan. Materi pelatihan dari dosen-dosen ITB akan segera diterapkan guna meningkatkan kualitas layanan dan tampilan penginapan miliknya agar lebih menarik bagi wisatawan yang datang.
Program ini juga mendapatkan sambutan hangat dari masyarakat. Insemina Wawiyai, Kepala Kampung Friwen mengatakan program ini bukan hanya mendukung homestay yang sudah berjalan, tetapi juga menjadi pemicu bagi anak-anak muda kampung untuk berani berwirausaha.
“Kami bukan hanya diajarkan sebagai penyedia penginapan, tapi juga penyedia sayuran, pemandu wisata, dan pencipta aktivitas menarik yang bisa dijual kepada wisatawan,” ungkap Insemina.
Dengan kunjungan wisatawan di Raja Ampat yang meningkat pesat sejak 2022, ITB berharap program ini dapat menjadi model pengembangan ekonomi desa berbasis potensi lokal yang dapat direplikasi di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) lainnya di Indonesia. Ke depan, program ini juga akan mengadopsi pendekatan matchmaking investor seperti Bandung Pitching Day untuk mempertemukan pelaku usaha lokal dengan calon investor potensial. (ebs)
Load more