ADVERTISEMENT

Advertnative

ADVERTISEMENT

LIVESTREAM
img_title
tutup
News Bola Daerah Sulawesi Sumatera Jabar Banten Jateng DI Yogya Jatim Bali
Harvey Moeis.
Sumber :
  • Istimewa

Blak-blakan di Persidangan Korupsi Timah, Harvey Moeis Sebut Tak Pernah Nikmati Uang Rp271 T: Kita Semua Sudah Kena Prank

Terdakwa kasus korupsi timah, Harvey Moeis mengaku tidak pernah menikmati uang Rp271 triliun sebagaimana dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) di persidangan pleidoi atau nota pembelaan, Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2024).
Rabu, 18 Desember 2024 - 23:25 WIB

Jakarta, tvOnenews.com - Terdakwa kasus korupsi timah, Harvey Moeis mengaku tidak pernah menikmati uang Rp271 triliun sebagaimana dakwaan jaksa penuntut umum (JPU) di persidangan pleidoi atau nota pembelaan, Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (18/12/2024).

Di depan Majelis Hakim, Harvey menrkankan keluarga dan terdakwa lainnya menyatakan tidak pernah menikmati uang yang disangkakan oleh ahli sebesar Rp271 triliun.

Nilai tersebut diketahui bukan kerugian negara dalam bentuk cash, melainkan kerusakan alam. Namun, yang tercuat di publik seperti ada pihak yang merasakan keuntungan sebesar Rp271 triliun tersebut.

“Kalau saya tidak salah ingat salah, satu Yang Mulia Majelis pernah menyampaikan ke ahli 'saudara ahli kalau tidak benar menghitung, auditor jadi tidak benar, Jaksa jadi tidak benar, Majelis juga jadi ikut-ikutan tidak benar. Kita disini mau menegakkan hukum, jangan sampai kita malah melanggar hukum”. Sungguh analisa yang sangat tepat dan bijaksana, faktanya kita semua sudah kena prank ahli Yang Mulia. Auditor kena prank, jaksa kena prank, masyarakat Indonesia kena prank, tapi saya yakin, Majelis tidak akan bisa diprank oleh ahli,” kata Harvey.

Harvey mengaku masih kesulitan mencari pembenaran untuk saksi ahli lingkungan yang bersaksi di persidangan. Pasalnya dari informasi yang didapatnya, ahli lingkungan tersebut menghitung kerugian hingga menghasilkan kerugian Rp271 triliun dengan hanya melakukan kunjungan ke lapangan sebanyak 2 kali untuk mengambil 40 sample dari luasan 400.000 hektar. 

Baca Juga

Dari sisi teknologi juga hanya memakai software gratisan dengan ketepatan yang tidak dapat dipertanggung jawabkan. Namun hasilnya keluar angka kerugian negara terbesar sepanjang republik indonesia ini berdiri. 

"Izin membandingkan pengalaman saya melakukan explorasi di tambang batubara yang Mulia, untuk 1 pit yang berukuran 10 hektar, biasanya kami lakukan bor rapat setiap 5 sampai 10 meter, jadi kira-kira bisa lebih dari 1000 titik untuk menghitung jumlah cadangan di area 10 hektar, itupun masih sering salah," kata Harvey.

“Ketika seluruh kami para terdakwa, penasehat hukum, bahkan majelis hakim ingin menggali keterangan saksi di persidangan, dijawab dengan gampangnya 'saya malas jawab', ditambah lagi ketika kami memohon hasil perhitungannya untuk lebih diteliti, permohonan kami ditolak,” lanjutnya.

Harvey juga menyoroti saksi ahli dari BPKP juga tidak menjalankan audit sesuai standar audit pada umumnya, melainkan menjalankan audit khusus yaitu hanya meng-audit BAP saksi dan hanya data-data yang diberikan oleh penyidik. 

Dia menyebut auditor BPKP hanya memakai data satu tabel excel yang dibuat oleh staff PT Timah di bulan Mei 2024, dengan keterangan dibuat untuk kepentingan penyidik kejaksaaan agung.

“Data ini adalah satu-satunya acuan untuk mengambil kesimpulan kalau harga Kerjasama sewa-menyewa kemahalan dan membuat 24 orang ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Saya sampai dengan detik pembacaan pledoi ini, masih sangat bingung angka 300 Trilliun itu datangnya dari mana,” ujar Harvey.

Dampak dari kasus ini 1,5 juta Masyarakat Babel menjadi sangat sengsara, termasuk mengalami rekor pertumbuhan ekonomi terrendah se-Indonesia, lebih jelek daripada masa covid. 

Terlihat nyata karena pasar sepi, angka kejahatan melambung, terjadi PHK massal, suasana mencekam, bahkan negara tidak bisa bayar BPJS karena terkendala keuangan, yakni sebanyak 63.642 orang tak lagi ditanggung BPJS Kesehatannya oleh pemprov Babel per 1 September 2024.

“Masyarakat yang sudah terbiasa menambang dari puluhan tahun, bahkan sudah menjadi budaya, sudah sempat dibina untuk untuk menjual hasil tambangnya ke pemilik IUP, kemudian diedukasi untuk bayar pajak, selurunya adalah Langkah awal yang sangat bagus. Tapi sekarang mereka di cap ilegal. Demikian sehingga mereka terpaksa menjadi orang jahat dengan melakukan kegian illegal seperti penyelundup dan kegiatan criminal lainnya. apakah ini tujuan dari penegakan hukum?"urainya.

Fakta yang terjadi saat ini adalah ketika harga timah dunia di atas USD 30.000/MT, hampir 3 kali lipat harga rata-rata harga timah ketika kerjasama. ekspor timah Indonesia malah terendah sepanjang sejarah. 

Kondisi ini menyebabkan Indonesia kehilangan devisa, pajak, royalti, dividen dari PT Timah, beserta semua pendapatan lain dari roda ekonomi yang terhenti. 

Menurutnya, negara tetangga yang tidak punya cadangan timah mengalami kenaikan produksi yang signifikan, belum lagi posisi PT Timah sebagai exportir timah terbesar yang otomatis lengser dan dianggap sebelah mata oleh dunia.

“Bagaimana cara mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia 8 persen, ketika pertumbuhan ekonomi disalah satu provinsi tidak sampai 1persen (0,71%)? Bagaimana kita berharap investor asing mau masuk ke Indonesia ketika warga sendiri saja dihukum karena membantu negara?” tanya Harvey Moeis.

“Harus diakui posisi Indonesia sebagai salah satu pemain terbesar timah dunia belum signifikan, dan negara lain pasti takut kalau posisi Indonesia lebih kuat, dan itulah yang terjadi pada saat anak bangsa bahu membahu menjadikan PT Timah produsen timah nomor 1 di dunia, dan mungkin saja pihak luar selaku kompetitior kita, tidak suka dengan fakta itu, lalu melakukan apa yang sekarang sedang terjadi kepada kami. Karena satu-satunya pihak yang diuntungkan dengan kondisi kriminalisasi Kami adalah pihak asing selaku competitor Indonesia di kancah komoditas timah dunia,” sebutnya.

Harvey lalu membacakan kutipan dari Ahli Socio Legal yakni Dr Bernard yang mengatakan tujuan penegakan hukum berevolusi dari yang paling primitive yaitu gigi diganti gigi, melindungi orang baik dari orang jahat, kemudian mengubah orang jahat jadi baik, bila perlu setengah malaikat. Namun apa yang terjadi di Babel hari ini adalah kebalikannya.

“Mohon maaf yang Mulia, saya betul betul gagal melihat sisi positif dari penegakan hukum tanpa solusi ini,” tegas Harvey Moeis.(lgn)

Komentar

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

Jangan Lewatkan

Walau Gagal Juara Piala AFF U-23 karena Kalah dari Vietnam U-23, Timnas Indonesia U-23 akan Ketiban 'Durian Runtuh', Apa Itu?

Walau Gagal Juara Piala AFF U-23 karena Kalah dari Vietnam U-23, Timnas Indonesia U-23 akan Ketiban 'Durian Runtuh', Apa Itu?

Timnas Indonesia U-23 akan ketiban 'durian runtuh' meski menelan kekalahan dari Vietnam di final Piala AFF U-23 2025.
Bukan Hokky Caraka, Apalagi Jens Raven! Pelatih Vietnam Justru ‘Kepincut’ Bek Timnas Indonesia U-23 Ini

Bukan Hokky Caraka, Apalagi Jens Raven! Pelatih Vietnam Justru ‘Kepincut’ Bek Timnas Indonesia U-23 Ini

Pelatih Vietnam blak-blakan beri pujian setinggi langit untuk bek Timnas Indonesia U-23 ini, sampai bilang...
Vietnam Mulai Curigai Erick Thohir, hingga Komentar Jujur soal Drama Pinalti Pemain Timnas Indonesia U-23

Vietnam Mulai Curigai Erick Thohir, hingga Komentar Jujur soal Drama Pinalti Pemain Timnas Indonesia U-23

Berikut ini rangkuman tiga berita terpopuler seputar Timnas Indonesia yang paling menarik perhatian pembaca tvonenews.com!
Ketum PSSI Erick Thohir Kirim Pesan, Garuda Muda Diminta Main Galak saat Hadapi Vietnam di Final Piala AFF U-23 2025

Ketum PSSI Erick Thohir Kirim Pesan, Garuda Muda Diminta Main Galak saat Hadapi Vietnam di Final Piala AFF U-23 2025

Laga final antara Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa malam (29/7/2025) pukul 20.00 WIB.
Ingin Datangkan Saingan Jens Raven, Vanenburg Buka Opsi Datangkan Striker Keturunan Belanda

Ingin Datangkan Saingan Jens Raven, Vanenburg Buka Opsi Datangkan Striker Keturunan Belanda

Menjelang laga final Piala AFF U-23 2025, pelatih Timnas Indonesia U-23 Gerald Vanenburg menyoroti performa lini depan skuad Garuda Muda yang dinilai belum ...
Media Korea Anggap 'Remeh' Posisi Megawati Hangestri di Liga Voli Turki? Sebut Megatron Sebagai Pemain Kuota Asisa Itu Tidak...

Media Korea Anggap 'Remeh' Posisi Megawati Hangestri di Liga Voli Turki? Sebut Megatron Sebagai Pemain Kuota Asisa Itu Tidak...

Kepindahan Megawati ini ternyata menjadi topik hangat media Korea Selatan. Usai gabung Manisa BBSK di Liga Voli Turki, posisi Megatron sebagai pemain kuota Asia

Trending

Ketum PSSI Erick Thohir Kirim Pesan, Garuda Muda Diminta Main Galak saat Hadapi Vietnam di Final Piala AFF U-23 2025

Ketum PSSI Erick Thohir Kirim Pesan, Garuda Muda Diminta Main Galak saat Hadapi Vietnam di Final Piala AFF U-23 2025

Laga final antara Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Selasa malam (29/7/2025) pukul 20.00 WIB.
Kronologi Lengkap Kebakaran Pasar Taman Puring: Api Muncul Jelang Magrib, 500 Kios Ludes

Kronologi Lengkap Kebakaran Pasar Taman Puring: Api Muncul Jelang Magrib, 500 Kios Ludes

Api muncul jelang magrib di Blok E dan F Pasar Taman Puring. Upaya pemadaman gagal, ratusan kios terbakar sebelum petugas tiba dan melakukan pemadaman.
Media Korea Anggap 'Remeh' Posisi Megawati Hangestri di Liga Voli Turki? Sebut Megatron Sebagai Pemain Kuota Asisa Itu Tidak...

Media Korea Anggap 'Remeh' Posisi Megawati Hangestri di Liga Voli Turki? Sebut Megatron Sebagai Pemain Kuota Asisa Itu Tidak...

Kepindahan Megawati ini ternyata menjadi topik hangat media Korea Selatan. Usai gabung Manisa BBSK di Liga Voli Turki, posisi Megatron sebagai pemain kuota Asia
Ingin Datangkan Saingan Jens Raven, Vanenburg Buka Opsi Datangkan Striker Keturunan Belanda

Ingin Datangkan Saingan Jens Raven, Vanenburg Buka Opsi Datangkan Striker Keturunan Belanda

Menjelang laga final Piala AFF U-23 2025, pelatih Timnas Indonesia U-23 Gerald Vanenburg menyoroti performa lini depan skuad Garuda Muda yang dinilai belum ...
Bukan Jens Raven atau Arkhan Fikri, Media Vietnam Ingatkan untuk Berhati-hati dengan Pemain Timnas Indonesia U-23 ini

Bukan Jens Raven atau Arkhan Fikri, Media Vietnam Ingatkan untuk Berhati-hati dengan Pemain Timnas Indonesia U-23 ini

Setelah mengalahkan Thailand di babak semifinal, Timnas Indonesia U-23 akhirnya dapat melenggang ke partai final dan bertemu Vietnam di Piala AFF U-23 2025.
Siap-Siap Kebanjiran Rezeki! 5 Zodiak Paling Bercuan Deras pada 29 Juli 2025: Taurus Ketiban Durian Runtuh, Scorpio Panen Dana Ekstra

Siap-Siap Kebanjiran Rezeki! 5 Zodiak Paling Bercuan Deras pada 29 Juli 2025: Taurus Ketiban Durian Runtuh, Scorpio Panen Dana Ekstra

Tanggal 29 Juli 2025 diprediksi bakal jadi momen keberuntungan luar biasa bagi beberapa zodiak. Apakah kamu termasuk yang bercuan deras di akhir bulan ini?
Jadwal Perebutan Posisi 3 dan Final Piala AFF U-23 2025: Filipina Vs Thailand Malam Ini, Timnas Indonesia U-23 Sikat Vietnam Besok?

Jadwal Perebutan Posisi 3 dan Final Piala AFF U-23 2025: Filipina Vs Thailand Malam Ini, Timnas Indonesia U-23 Sikat Vietnam Besok?

Berikut jadwal Piala AFF U-23 2025 yang telah memasuki akhir dengan menyisakan dua laga pamungkas untuk perebutan posisi ketiga dan partai final.
Selengkapnya

Viral

ADVERTISEMENT