Jakarta, tvOnenews.com - Sidang kasus dugaan pencurian genset dengan terdakwa kakek Lansia berumur 72 di Lampung Tengah sudah memasuki Persidangan pada Pengadilan Gunung Sugih, Lampung. Jaksa Penuntut Umum dari Kejaksaan Negeri Lampung Tengah menuntut terdakwa MS selama 1 tahun 6 bulan.
Advokat Alvin Lim, selaku penasehat hukum terdakwa mengaku heran dengan perkara tersebut. Ia mempertanyakan bagaimana bisa seseorang yang menjual barangnya sendiri dipidanakan.
"Saya heran dan kaget melihat penegakan hukum yang diduga digunakan untuk mengkriminalisasi seorang kakek berumur 72 tahun. Masak iya sih barang sendiri dijual bisa dipidanakan. JPU menuntut 1 tahun 6 bulan, tapi waktu ditanya mana bukti sumber pembelian genset mereka mengelak, saya kehilangan kata-kata melihat perkara ini" kata Alvin dalam keterangannya, Jumat (29/11/2024).
Alvin Lim berpendapat bila proses hukum kasus ini terkesan dipaksakan.
"Sejak awal perkara ini dinaikan ke penyidikan saja, sudah terkesan dipaksakan. Penyidik saja di Polres Lampung Tengah tidak bisa bedakan mana badan hukum dan mana badan usaha, subjek hukum saja belum jelas tapi sudah naik sidik. Dan lebih parah bisa disidangkan, sehingga kuat dugaan saya ini diorder" tambahnya.
Sementara itu advokat Nathaniel Hutagaol, rekan kerja Alvin Lim mengatakan bahwa pihaknya belum melihat bukti terdakwa menjual genset milik orang lain.
"Sampai pledoi ini kami ajukan, belum ada bukti-bukti yang menyatakan genset yang dijual terdakwa milik pabrik Tri Karya Manunggal. Saksi korban saja mengakui tidak ikut membeli genset dan tidak ikut patungan membeli genset tersebut. Yang lebih parahnya lagi, sampai sekarang sumber dana pembelian genset tersebut belum bisa dibuktikan oleh penyidik maupun JPU" ujarnya.
Load more