tvOnenews.com - Masih ingat dengan PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu/Angin) Sidrap yang dibangun pada 2017 lalu? Kebun angin pertama dan terbesar di Indonesia yang terletak di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan ini merupakan wujud komitmen Indonesia dalam merealisasikan bauran energi primer Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025.
Pembangunan PLTB Sidrap yang mampu mengaliri listrik di sebagian wilayah Sulawesi ini sejatinya tak lepas dari peran PT Kenertec Power System (PT KPS) sebagai pemasok menara angin. Pada proyek tersebut, PT KPS sebagai satu-satunya perusahaan pembuatan menara angin di Indonesia yang mengirimkan 30 unit menara angin dari basis produksinya yang berlokasi di Ciwandan, Kota Cilegon, Banten.
“Berdiri di area seluas 29 ha, PT Kenertec Power System adalah satu-satunya perusahaan menara angin di Indonesia. Selama 17 tahun, kami telah bekerja sama dengan berbagai perusahaan penyedia layanan turbin angin terkemuka di dunia,” ujar Mr. Choi Chang Don, General Manager Marketing PT KPS.
PT Kenertec Power System bukanlah pemain baru dalam penyediaan menara angin di Indonesia maupun di kancah internasional. Berdiri sejak tahun 2006, menara angin PT Kenertec Power System telah menjulang tinggi di puluhan negara yang tersebar daratan Amerika, Afrika, Australia, Asia dan Eropa.
Beberapa kota yang menjadi tujuan ekspor menara angin PT Kenertec Power System di antaranya adalah kota Brisbane di Australia, Port Elizabeth di Afrika Selatan, Vancouver, Houston dan San Diego di Amerika Serikat. Sedangkan di Eropa, menara angin PT Kenertec diekspor ke kota Cuxhaven di Jerman, Paldiskti di Estonia serta Klaipeda di Lithuania. Dan di daratan Asia, menara angin PT Kenertec dikirim ke Kandla dan Chennai di India.
Energi angin atau energi bayu menjadi cabang industri energi yang telah berkembang dengan cepat dalam beberapa tahun terakhir di seluruh dunia.
Alasannya karena angin disebut sebagai sumber energi alternatif terbersih karena menimbulkan dampak buruk yang lebih sedikit daripada sumber energi lainnya. Penggunaan energi angin melalui menara angin tidak menghasilkan emisi karbon dioksida, gas rumah kaca maupun senyawa kimia berbahaya. Selain itu pembangkit listrik berenergi angin cenderung menggunakan lebih sedikit lahan daripada pembangkit listrik tenaga alternatif lainnya, lantaran dapat dibangun di lahan pertanian atau peternakan dan hanya menggunakan sebagian kecil lahan.
Menara angin juga terbilang lebih awet dan bisa digunakan dalam jangka panjang dengan rata-rata usia pemakaian 15-20 tahun. Di PT Kenertec Power System, pembuatan menara angin melewati banyak tahapan, mulai dari pemotongan material, bevelling, bending, longseam, hingga finishing. Seluruh tahapan dilakukan dengan teliti oleh pekerja yang berpengalaman.
“Untuk menjaga kualitas produk, kami selalu memperhatikan performa mesin, tenaga kerja atau manpower, kualitas bahan baku serta kepatuhan pada metode pengerjaan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Demi menjaga kualitas bisnis perusahaan, PT KPS juga telah mengantongi ISO 9001:2015, ISO 14001:2015, Sertifikat SMK3, DIN 18800-7 Class E, DIN EN ISO 3834-2 serta sederet sertifikat pendukung lainnya. PT KPS juga memiliki sertifikat TKDN, di mana 30-40% bahan baku produksinya merupakan produk dalam negeri.
PT KPS merupakan unit usaha dari Korindo Group yang bergerak di bidang produksi menara angin. Berdiri sejak tahun 2006, PT KPS memiliki visi menjadi produsen menara angin kelas dunia. Guna meningkatkan kualitas produk, PT KPS terus mengembangkan inovasi dan pemberdayaan karyawan lewat beragam pelatihan.(chm)
Load more