Sleman, DIY - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Sleman akan melakukan swab tes secara acak kepada wisatawan saat libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan kasus positif Covid-19 akibat tingginya mobilitas masyarakat.
"Saya sudah janjian sama Dinkes, cuma detailnya belum kami rembuk. Semoga dalam satu dua hari ini kami akan rembukan dengan Dinkes, di mana swab acak yang akan kami lakukan. Tapi kami sudah janjian. Nanti di satu dua objek wisata akan kita lakukan pemeriksaan swab acak," kata Suparmono saat dihubungi wartawan, Selasa (21/12/2021).
Selain tes swab acak, Dinpar Sleman juga akan menerjunkan puluhan petugasnya untuk mengawasi tempat-tempat wisata. Pengawasan akan dilakukan bersama instansi terkait guna memastikan protokol kesehatan tetap dijalankan oleh para wisatawan.
"Saya menerjunkan hampir semua personel mungkin hampir 70an orang nanti ke beberapa objek wisata. Pasti juga akan bekerja sama dengan satgas ya, Satpol PP, Dishub, TNI, Polri juga," ungkap Suparmono.
Terkait objek wisata yang diprediksi akan dipadati wisatawan, Suparmono mengaku sudah memetakannya. Termasuk saat malam pergantian tahun yang biasanya menjadi puncak liburan.
Namun ia memastikan seluruh destinasi wisata di Sleman tidak ada yang merayakan malam tahun baru. Pram, sapaan akrab Suparmono, juga memastikan tidak ada pesta kembang api di destinasi wisata.
"Potensi lonjakan wisatawan itu terjadi di Kaliurang pasti, Breksi juga saya sudah bicara nanti tetap enggak mengadakan acara malam tahun baru. Terus sekitar Prambanan biasanya ramai. Tapi kalau tahun-tahun lalu sekitaran Prambanan ramai karena ada kembang api, tapi tahun ini tidak ada pesta kembang api. Semoga enggak menumpuk di situ," bebernya
"Terus disekitar Amplaz itu biasanya ramai juga. Itu juga karena kembang api. Semoga nanti kalau kembang apinya nggak ada nggak terlalu berkerumun ya," imbuhnya.
Pram menambahkan, seluruh destinasi wisata di Sleman akan tutup pada pukul 22.00 WIB. Hal ini sesuai Instruksi Bupati (Inbup) Nomor 39 Tahun 2021 yang mengatur pembatasan kegiatan masyarakat yang berpotensi menimbulkan kerumunan.
"Sesuai aturan kita tempat-tempat wisata hanya sampai jam 10 malam saja. SE Inbup-nya juga bilang begitu. Sebaiknya tidak ada acara pergantian tahun, karnaval dan apapun yang menimbulkan kerumunan," jelasnya.
Meski diprediksi akan terjadi lonjakan wisatawan di Sleman, tapi Pram terus mengimbau masyarakat mematuhi aturan yang telah ditetapkan pemerintah. Termasuk dengan tidak kendor menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Pram juga meminta pengelola destinasi wisata tetap menggunakan aplikasi PeduliLindungi bagi wisatawan.
"Aturan dan persyaratan tentu masih tetap sama, mulai dari PeduliLindungi dan prokes harus ketat. Itu yang utama, jaga jarak, pakai masker, harus terus disiplin menerapkan itu," pungkasnya. (Andri Prasetiyo/Buz).
Load more