"Sementara itu, tingkat kemiskinan ekstrem di Sumsel pada Maret 2023 menurun menjadi 1,29 persen dari September 2022 sebesar 3,9 persen atau menurun atau turun 1,89 persen," tambahnya.
Selanjutnya, terkait dengan prevalensi stunting menurut Sumsel tahun 2023 menurun menjadi 18,6 persen dibandingkan tahun 2021 yaitu sebesar 24,80 persen. Prestasi tersebut merupakan penurunan stunting tercepat di pulau Sumatera.
"Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,18 poin masuk dalam kategori tinggi dan telah mencapai target yaitu sebesar 3,09 poin. Semua capaian dan raihan yang diperoleh ini semua berkat kerjasama kita, kerja kekompakan dan juga dukungan dari semua pihak," jelasnya.
Fatoni juga mengimbau Forkopimda untuk bekerjasama menyukseskan program prioritas yang telah direncanakan pada tahun 2024. Di antaranya pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak, penanganan stunting, penanganan inflasi dan penurunan kemiskinan ekstrem.
Kemudian, Fatoni juga meminta agar reformasi birokrasi dan ketentraman serta ketertiban umum perlu ditingkatkan. Selain itu, peningkatan kualitas UMKM berbasis digital serta peningkatan ekonomi sektor unggulan, percepatan realisasi proyek strategis di Sumsel termasuk penanganan bencana tahunan yang kerap terjadi di wilayah Sumsel.
"Untuk itu, kita perlu tangani bersama yang pertama adalah penanganan bencana-bencana setiap tahun selalu terjadi di Provinsi kita, di akhir tahun pada saat musim panas akan ada kebakaran hutan namun disisi lain pada saat hujan ada longsor dan banjir ini perlu kita tangani bersama. Pengendalian inflasi juga masih menjadi PR bersama-sama, kita penurunan stunting, penghapusan kemiskinan ekstrem dan juga pelaksanaan Pemilu dan Pilkada tahun 2024," tandasnya.
Load more