"Mosok memilih pemimpin hanya melihat gojekannya di mana, narinya bagaimana, tidak melihat karakternya, tidak melihat memimpinnya, tidak melihat prestasinya, tidak melihat keluarganya. Ini namanya diferensiasi, ini contrasting," sambungnya.
Lebih lanjut, Hasto menegaskan, bahwa pihaknya tidak melakukan black campaign, tapi yang disampaikan adalah fakta. (aag)
Load more