Sikap tak terpuji itu mendapat reaksi keras dan protes dari sesama kader HMI. Salah satu kader HMI bernama Fiqriansyah, yang menganggap aksi tersebut sudah diluar batas yang tidak mencerminkan karakter kader HMI sama sekali.
Padahal, lanjut Fiqriansyah, aspirasi itu bisa disampaikan dengan cara-cara yang baik dan terpuji sehingga atensi publik juga akan positif kepada HMI sebagai organisasi mahasiswa Islam yang betul-betul bertindak dan berjuang atas nama kepentingan rakyat, bukan pesanan politik.
"Sebagai kader saya merasa malu melihat ada sekelompok kader HMI yang melakukan demo dengan merusak fasilitas negara, bagi saya aksi ini tidak mencerminkan kader umat dan kader bangsa sama sekali," ungkap Fiqriansyah.
Di samping itu, Fiqriansyah katakan, aspirasi itu bisa disampaikan dengan cara-cara yang elegan dan layak, bukan dengan menggunakan cara-cara premanisme semacam itu.
"Kita sangat sesalkan kenapa peristiwa memalukan ini bisa terjadi. Wajah HMI seperti ditampar oleh para demonstran yang menyampaikan aspirasi dengan cara-cara kekerasan dan tidak bermartabat seperti itu," ucap Fiqriansyah.
Fiqriansyah juga meminta pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas aktor intelektual dibalik pengrusakan fasilitas negara karena ada indikasi kuat kalau aksi demonstrasi yang dilakukan ditunggangi oleh pihak luar, termasuk oknum-oknum kader yang telah merusak fasilitas negara juga diproses hukum agar ada efek jera sehingga kedepan tak ada lagi kejadian seperti ini.
Sementara itu, Monang Marpaung, petugas keamanan yang bertugas di Kementerian Investasi menyampaikan bahwa, sebelum aksi demonstrasi dilakukan, sudah ada kesepakatan terlebih antara pihak keamanan dengan para pendemo.
Load more