"Janganlah terlalu dipolitisir, kasian juga Jokowi dan Gibran yang tidak tahu menahu soal gugatan ini justru dicurigai dan mendapat tudingan macam-macam. Putusan MK juga tidak hanya ditentukan oleh ketua MK tapi ada sembilan hakim yang memiliki hak yang sama untuk berpendapat dan memberikan suaranya," katanya.
Lebih lanjut, mantan aktivis 98 itu mengajak masyarakat mempercayakan keputusan ini kepada paara hakim MK yang diberikan mandat untuk menangani masalah konstiusi.
Ia pun mengkritik Mahfud MD yang menyebut MK tak berwenang mengubah batas usia capres-cawapres.
"Kan jadi lucu juga ya tiba-tiba Prof Mahfud sampaikan kalau MK tidak berhak memutuskan terkait ini. Jangan-jangan ada udang dibalik batu karena seperti yang kita tahu beliau kan masih berhasrat sekali ingin menjadi cawapres dan peluangnya saat ini cukup besar jadi mungkin saja pernyataannya itu untuk menjegal bakal lawan politiknya dan Gibran dianggap saingan terberatnya untuk menjadi Cawapres," katanya.
"Berpolitiklah dengan baik karena kekuasaan itu ada batasnya jadi janganlah mengorbankan segala hal utamanya akal sehat dan hati nurani hanya untuk kepentingan semata dan raihlah kesuksesan tanpa harus mengorbankan atau menginjak orang lain," ujar Mardiansyah menambahkan.
Sebelumnya Menko Polhukam Mahfud MD menyebut Mahkamah Konstitusi tak berwenang mengubah aturan terkait batas usia capres-cawapres. Ketua MK periode 2008-2013 itu mengatakan, UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang sedang diuji materi di MK hanya boleh diubah oleh DPR dan pemerintah.
"Kalau hanya orang tidak suka dan sebagainya, 'Oh, itu tidak pantas,' tetapi tidak dilarang oleh konstitusi, MK tidak boleh membatalkan sesuatu yang tidak dilarang oleh konstitusi," kata Mahfud di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/9/2023).
Load more