tvOnenews.com - Sosok aktivis pro Yahudi dan Israel, Monique Rijkers belakangan mendapat perhatian dari masyarakat setelah dirinya hadir pada perayaan 1 Muharram 1445 H di Pondok Pesantren Al Zaytun beberapa waktu lalu.
Diketahui kalau Monique Rijkers datang pada perayaan 1 Muharram di Ponpes Al Zaytun atas undangan dari Panji Gumilang.
Monique Rijkers hadir sebagai salah satu tamu kehormatan pada acara tersebut yang videonya telah tersebar di media sosial.
Dikatakan kalau Panji Gumilang meminta Monique Rijkers untuk berbicara dan menyampaikan pidato pada acara tersebut.
Sambil mengenakan kaos dengan logo bintang David seperti di bendera negara Israel, Monique Rijkers terlihat memberikan pidato kepada tamu undangan yang datang
Setelah video tersebut viral di media sosial, muncul kabar yang mengatakan kalau Panji Gumilang memiliki kedekatan dengan Israel dan Pro Yahudi.
Terkait hal tersebut, aktivis pro Yahudi dan Israel, Monique Rijkers pun buka suara terkait kedekatan dirinya dengan Ponpes Al Zaytun pimpinan Panji Gumilang.
Hadir diundang pada acara diskusi Catatan Demokrasi yang tayang di tvOne, Monique Rijkers mengungkapkan mengapa dirinya mau datang dan memenuhi undangan Panji Gumilang pada perayaan d 1 Muharram di Ponpes Al Zaytun.
Monique Rijkers mengatakan kalau dirinya menyayangkan pihak kepolisian menetapkan Panji Gumilang sebagai tersangka.
"Saya sangat menyayangkan jika hari ini terjadi penetapan tersangka kepada Panji Gumilang dan juga mungkin ada penangkapan saya menyayangkan jika itu terjadi, kenapa?" kata Monique Rijkers.
"Sebentar lagi Indonesia akan merayakan ulang tahun ke-78 dan kita masih berkutat pada isu-isu tentang penistaan agama, tentang gosip negara dalam negara (NII)," sambungnya.
Ia mengatakan kalau pada tahun 2012 situs Kementerian Agama memuat berita dengan judul yang mengatakan kalau Al Zaytun bukan sarana pendidikan yang radikal.
"Pada kenyataannya di tahun 2012 kalau mau lihat di situs Kementerian Agama ada berita judulnya Al Zaytun itu bukan sarana pendidikan radikal," ungkap Monique Rijkers.
"Ini adalah pernyataan dari Menteri Agama, Suryadharma Ali saat beliau menjabat sebagai Menteri Agama dan menilai tentang sistem pendidikan di Al Zaytun," sambungnya.
Monique Rijkers mengatakan kalau ketika dirinya menjadi seorang wartawan, dirinya pernah meliput Ponpes Al Zaytun di tahun 2012 sampai 2015.
Lalu menurut Monique Rijkers, isu penistaan Agama dan Al Zaytun selalu naik dan turun serta selalu dikaitkan dengan organisasi Negara Islam Indonesia (NII).
"Kembali tahun ini 2023 muncul lagi itu isunya, jadi munculnya Kenapa masih di persoalan yang sama sementara sistem pendidikan itu mendapat akreditasi A unggul
Monique Rijkers mengaku kalau dirinya diundang pada acara 1 Muharram Al Zaytun dan tidak tahu kalau dirinya harus berpidato di acara tersebut.
"Saya diundang ke acara 1 Muharram karena saya diundang ya saya datang saya nggak tahu kalau disuruh bicara," terang Monique Rijkers.
Monique Rijkers mengatakan alasan mengapa dirinya seolah mendukung dan membela Ponpes Al Zaytun dan juga Panji Gumilang.
Dia mengatakan kalau pada tahun 2016 rombongan para santri Al Zaytun datang ke kantornya dan meminta izin untuk menghadiri acara tolerance film festival saya yang pertama.
"Karena pada tahun 2016 Al Zaytun datang ke tempat saya ke kantor datang mohon izin untuk hadir di acara saya, acara tolerance film festival pertama dan tahun 2016," ungkap Monique Rijkers.
"Mereka datang tahu nggak untuk apa? menyanyikan lagu Yahudi, 35 santri naik bus dari Indramayu jam 3 pagi sampai di acara saya untuk nyanyi keroncong Yahudi dan ini mereka lakukan for free. Jadi mereka toleransi sejak 2016," lanjutnya.
"Inilah yang saya nilai, akhirnya ketika saya diundang kembali untuk datang, saya menghargai saya datang meski situasinya seperti sekarang ini, jadi kepentingan saya adalah membalas budi baik mereka," tutupnya. (akg)
Load more