Jakarta, tvOnenews.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menyoroti penggunaan alat pengintai yang digunakan oleh Pemerintah, terkhusus aparat kepolisian.
Menurut AJI, penggunaan alat pengintai itu mengancam hak demokrasi bagi masyarakat sipil. Alat pengintai yang kini menjadi sorotan adalah Pegasus yang merupakan perangkat lunak produksi perusahaan intelijen asal Israel, NSO Group Technologies.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) AJI Indonesia Ika Ningtyas mengatakan bahwa AJI mendesak Pemerintah untuk membentuk tim khusus (timsus) guna menyelidiki sejauh mana penggunaan alat pengintai.
"Tim khusus yang seharusnya dibentuk oleh negara untuk menyelidiki, menginvestigasi dan mengungkap sejauh apa selama ini pengadaan alat pengintaian ini, seberapa banyak budget yang digunakan, alat ini digunakan di lembaga mana saja, siapa yang atau pihak mana yang telah ditargetkan oleh alat ini. Dan sebenarnya siapa yang mengawasi alat ini," ungkap Ika dalam konferensi pers 'Alat Sadap Pegasus Ancaman Bagi Demokrasi' di Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Menurut Ika, tanpa pengawasan, maka praktik pengintaian akan mudah disalahgunakan, dan mengancam kerja-kerja jurnalistik. Kemudian, muaranya adalah ancaman terhadap demokrasi.
"Kita juga, saya yakin kawan-kawan juga sudah mengetahui bagaimana dampak yang cukup nyata dari penggunaan alat ini, tidak sekedar mengintai dan memata-matai kelompok kritis yg ditargetkan. Tapi itu memberikan konsekuensi yang cukup besar terhadap demokrasi kita," kata dia.
Load more