Batu, Jawa Timur - Bersyukur terhadap turunnya Level 2 PPKM di Kota Batu, para pedagang alun-alun Kota Batu melakukan gerakan #JumatBerkah yakni dengan memberikan santunan kepada ratusan anak yatim piatu. Selain memberikan santunan, mereka juga turut membagikan voucher belanja gratis, alat tulis, dan goody bag.
Ketua Paguyuban PKL Kota Batu Puspita Herdisari mengatakan, ada 150 penerima santunan. Penerima merupakan anak yatim piatu warga setempat dan yatim piatu dari dua panti asuhan di Kota Batu. Selain itu juga dibagikan kepada sejumlah anak-anak dari tiga kecamatan di Kota Batu.
“Kami memberikan bantuan berupa uang tunai dan alat sekolah kepada anak-anak tersebut. Untuk dananya merupakan hasil iuran anggota PNS (Pelaku Niaga Sipil) berjumlah 105 orang. Jumlah dana yang terkumpul Rp24 juta,” kata Pipit sapaanya, Jumat (22/10/2021).
Selain untuk memperingati HUT ke 20 Kota Batu, pemberian santunan juga sebagai wujud syukur terhadap turunnya Level PPKM di Batu.
"Dengan turunnya Level 3 ke Level 2, tentunya ada perubahan dan banyak yang dilonggarkan, jadinya alun-alun boleh buka kembali," jelas Pipit.
Pemberian santunan ini dilakukan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap sesama, karena selama masa pandemi ini kondisi perekonomian sangatlah sulit.
“Kegiatan ini baru pertama kali kami lakukan. Ini bentuk kepedulian kami. Karena kami tahu bagaimana susahnya mencari uang dan harus menahan lapar,” imbuhnya.
Ke depan pihaknya berencana agenda serupa dilakukan secara berkala.
“Harapan kami apa yang kami berikan bisa meringankan beban mereka. Apalagi saat ini anak-anak sudah mulai bersekolah tatap muka,” tandasnya.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko.
“Jujur saya merasa gembira, bersukur dan bangga. Karena PNS PKL Alun-alun Kota Batu mau berbuat dan berbagi untuk sesama sesuai tema bangkit bersama, peduli bersama untuk Kota Batu berjaya,” ujarnya.
Pembagian santunan tersebut bukan merupakan suatu yang berlebihan dilakukan oleh PKL. Karena pembagian santunan tersebut berdasar pada pengalaman mereka susahnya mencari makan saat pandemi.
“Mereka membagikan ini bukan karena berkelebihan. Tapi mereka tahu rasanya lapar. Ini menjadi contoh jika berbagi tak harus berlebih. Sehingga patut ditiru oleh masyarakat Kota Batu maupun Indonesia,” ujarnya.
Dia berpesan karena saat ini masih pandemi, maka kualitas kebersihan makan yang dijajakan harus terus dijaga. Selain itu penerapan protokol kesehatan (prokes) harus tetap diutamakan.
“Sehingga Kota Batu bisa tetap kondusif dan tempat wisata bisa segera buka kembali,” pungkasnya. (Edy Cahyono/act)
Load more