Cuma dapat Ratusan Ribu? Segini Gaji Megawati Hangestri Sebelum Main di Red Sparks: Buat Naik Angkot Aja Aku...

tvOnenews.com - Megawati Hangestri ternyata pernah mendapat gaji yang sangat kecil bahkan uangnya tidak cukup untuk bayar naik angkot.

Kondisi tersebut dialami Megawati Hangestri sebelum dia dibayar hingga miliaran ketika dua musim berkarier di Korea bersama klub Red Sparks.

Usai sudah petualangan Megawati Hangestri di olahraga voli Korea. Megatron memilih kembali ke Indonesia untuk memikirkan karier selanjutnya.

Meski sudah dua bulan cabut dari Red Sparks, namun nama Megawati Hangestri masih harum di Korea. Bagaimana tidak, legacy yang ditinggalkan Mega di sana tak main-main.

Gelar runner-up KOVO Cup dan V-League, top skor, dua kali berturut-turut menjadi top skor, hingga puncaknya saat dia dihadiahi tiga penghargaan MVP dari KOVO.

Maka dari itu, tidak mengherankan kalau Megawati Hangestri masuk ke dalam jajaran pemain termahal di Red Sparks selama dua musim berturut-turut.

Di musim pertamanya, Megawati Hangestri dibayar USD 100 ribu atau Rp1,6 miliar dan naik menjadi USD 150 ribu atau Rp2,4 miliar pada tahun keduanya.

Jumlah tersebut belum termasuk bonus prestasi yang diraih Megawati Hangestri seperti jadi MVP ataupun brand ambassador suatu produk.

Pun halnya ketika dia main di Proliga 2024 lalu, Megawati Hangestri kabarnya digaji Rp300-500 juta per musimnya ketika memperkuat Jakarta BIN.

Sementara itu, sebelum mendapat kemewahan seperti sekarang, Megawati Hangestri bercerita kalau dia pernah digaji dengan uang yang sangat sedikit. 

Momen tersebut terjadi saat Megawati Hangestri masih berstatus sebagai pemain junior di klub Bank Jatim. Ketika itu, Mega sulit dapat jam terbang.

“Kakak-kakaknya udah pro semua yang main di Proliga gitu, akunya masih dari bawah, jadi yang masih bawa air mineral, bawa handuk, bawa ice box, bawa bola,“ kata Mega.

“(Tahun) 2012 aku baru ikut Proliga (tidak masuk line up),“ lanjutnya.

Megawati Hangestri juga menceritakan kalau dia harus melalui proses yang cukup berat sebelum akhirnya promosi ke tim senior Bank Jatim meski usianya masih muda saat itu.

“Karena aku punya potensi tinggi, terus badan aku kayak profesional gitu kan, terus aku punya spike udah lumayan kenceng pas SMP,“ ungkapnya..