Meski Dibanderol Harga Selangit, Megawati Hangestri Tetap Tolak Main Lagi di Red Sparks? Alasannya Ternyata...

tvOnenews.com - Banyak pertanyaan dari fans Voli Korea apakah Megawati Hangestri akan comeback bersama Red Sparks, melihat kesuksesan yang ditorehkan oleh Megatron selama dua musim di V-League.

Tak ayal, bukan hanya Red Sparks saja yang menginginkan jasa Megawati Hangestri.

Tetapi juga beberapa tim pesaing V-League seperti AI Peppers hingga tim juara Pink Spiders yang juga tertarik kepada opposite kelahiran Jember itu.

Namun sayang, hal itu agak sulit lantaran Megatron dalam beberapa wawancaranya tidak pernah menyinggung soal kelanjutan karier di V-League.

Korea Selatan tak masuk dalam tujuan destinasi selanjutnya untuk abroad Megawati Hangestri.

Padahal sebelumnya, sang pelatih Red Sparks Ko Hee-jin hingga sang kapten Yeum Hye-seon membujuk dan sangat mengharapkan untuk Megawati Hangestri bisa kembali musim depan.

Mereka juga sangat kehilangan Megawati Hangestri, hingga harus menyusun ulang tim yang sudah solid selama dua musim.

Mega masih saja bungkam menyoal klub yang akan dituju untuk musim depan, hingga rumor berseliweran di media.

Mulai dari Amerika Serikat, Jepang, Turki hingga Asia Tenggara, menurut kabar sedang berusaha mendekati Megatron.

Ko Hee-jin salah satu sosok yang sangat merasa kehilangan Mega.

Bahkan ketika kuota Asia untuk Red Sparks sudah terisi, dia masih saja menyebut Mega dalam acara Asian Draft Quarter.

Kendati demikian, Megawati Hangestri tampaknya tidak akan kembali ke Korea selatan dalam waktu dekat, meski sudah banyak dinanti oleh Ko Hee-jin, Yeum Hye-seon hingga para fans tim berjuluk Red Force.

Dalam kesempatan bincang di podcast Deddy Corbuzier, Megawati Hangestri membahas soal kariernya di Liga Voli Korea dengan membela Red Sparks.

"Di Red Sparks itu kontrak habis?" tanya Deddy Corbuzier.

"Habis," jawab Mega.

"Kenapa nggak diperpanjang?" tanya kembali Deddy.

Mega mengatakan bahwa itu murni dari keputusannya tidak mau memperpanjang kontrak bersama Red Sparks di musim depan.

"Aku yang nggak mau, hidup itu pilihan om," ucapnya ke Deddy Corbuzier.

Lebih lanjut, pevoli berjuluk Megatron itu tidak menutup kemungkinan untuk dirinya kembali bermain abroad (luar negeri).

Hal itu disampaikannya saat hadir di podcast Deddy Corbuzier.

"Iya lah tetap keluar," ujarnya dilansir dari youtube Deddy Corbuzier.

Ia mengatakan bahwa ketika punya kesempatan bermain di luar negeri, sangat menikmati untuk menyerap pengalaman dan skill baru.

"Aku kalau ke luar (bermain Voli) lebih ke pengalaman, uang akan datang kalau skill sudah bagus," jelas Mega.

Tak hanya itu, alasan lain Megawati Hangestri belum mau kembali ke Korea adala faktor keluarga dan juga panjangnya waktu kompetisi yakni sembilan bulan.

"Kenapa nggak ke negara lain?

"Aku balik dulu ke Indonesia, karena aku capek juga dua tahun benar-benar, aku nggak ketemu Mama juga, aku jarang ketemu Mama," ujarnya.

Mega mengaku bahwa hanya ingin menghabiskan waktu bersama keluarga.

"Aku nggak pengen siapapun kehilangan, tapi kan aku nggak tahu kapan itu terjadi," ujar Mega.

"Kenapa Ibu nggak dibawa ke Korea?" tanya Deddy.

"Ibunya nggak mau," jawab Mega.

Di samping itu, Megatron menyatakan ingin bermain di Liga yang pendek.

“Kalau Korea kan panjang sembilan bulan. Aku harus benar-benar sembilan bulan di negara orang, aku mau cari yang pendek liganya,“ terang Megatron dilansir dari youtube Moji TV.

"Aku pingin cari (klub) yang dekat-dekat aja, kayak gitu," ujarnya.

Salah satu opsi yakni klub di Asia Tenggara, di mana itu bukan hal yang baru bagi Megatron.

Mengingat karier abroad pertama Megawati Hangestri adalah di Thailand, saat itu dirinya membela Supreme Chonburi, sedangkan Ha Phu Thanh Hoa menjadi klub Megawati Hangestri di Vietnam.

"Ya mungkin Asia Tenggara, it's oke, atau Asia ya maksudnya enggak terlalu jauh. Bukan enggak terlalu jauh soh, yang kayak liganya panjang gitu," ujarnya.

Menarik untuk menanti apakah Megawati Hangestri bakalan 'comeback' ke liga Thailand atau Vietnam setelah kariernya di Proliga 2025 bersama Petrokimia Gresik berakhir. (ind)