- PBVSI
Sang Tante Bongkar Bayaran Megawati Hangestri Sekali Tanding, Main di Red Sparks Kontraknya Kemurahan?
tvOnenews.com - Di tengah gencarnya kabar bahwa Megawati Hangestri sedang diincar oleh klub voli dari Turki, muncul fakta mengejutkan soal nilai tarif pemain yang dijuluki "Megatron" ini.
Tak main-main, bayaran Megawati Hangestri untuk sekali bertanding ternyata sudah tembus angka Rp100 juta.
Hal ini diungkapkan langsung oleh tantenya sendiri, Ayuningtyas Saptarini, dalam sebuah siaran langsung di media sosial belum lama ini.
Saat itu, Ayu menjawab pertanyaan dari seorang penggemar yang menanyakan apakah Megawati bisa diundang untuk melatih anak sekolah dasar.
"Mau ngundang Mega untuk melatih anak SD," kata Ayuningtyas membacakan pertanyaan dari penonton.
Ia pun memberikan jawaban yang membuat banyak orang tercengang.
"Akhir-akhir ini sih aku tahunya (tarif) Mega gak pernah di bawah Rp100 juta," kata Ayuningtyas.
"Booking Mega, beberapa klub, timnas misalnya, belum pernah di bawah Rp100 juta. Jadi kalau kamu mau ngundang Mega sendiri, coba langsung ke mas Bibi, nego aja," jelas Ayuningtyas.
Untuk mempertegas nilai tersebut, Ayuningtyas kembali menekankan bahwa angka itu memang tarif untuk pertandingan atau bermain bersama sebuah tim.
"Entahlah, kalau untuk melatih aku gak ngerti, kalau untuk main itu memang seratus ke atas. Kalau endorse, mungkin masih ada yang di bawah seratus," tambahnya.
Saat ini, nilai tarif Megawati Hangestri memang membuat banyak pihak berpikir soal masa depannya sebagai pemain voli Indonesia.
Pasalnya, pemain dengan tinggi badan menjulang ini juga pernah mengungkapkan sendiri bahwa gaji pemain asing di Korea Selatan tidak sebesar yang dikira banyak orang.
Saat diwawancarai dalam program Apa Kabar Indonesia di tvOne, Megawati mengatakan bahwa gaji pemain lokal Korea memang jauh lebih tinggi dibandingkan pemain asing dari kawasan Asia, termasuk dirinya.
"Kalau di Korea, gak (lebih tinggi), karena pemain Korea lebih besar gajinya, bahkan berkali-kali lipat daripada aku," kata Megawati Hangestri.
Ia juga menekankan bahwa gaji pemain asing, khususnya pemain dari kawasan Asia, memang berada di bawah pemain Korea.
Maka dari itu, tak heran bila Megawati berpikir untuk kembali berkarier di Indonesia.
"Kalau di Indonesia mungkin iya (lebih besar)," kata Megawati memberi isyarat bahwa nilai yang bisa didapatkan dari bermain di tanah air tidak kalah dari pengalaman bermain di luar negeri.
Saat ini, pemain dengan julukan "Megatron" itu memang tengah berada di puncak popularitas.
Berkat penampilannya yang gemilang bersama Red Sparks dan Tim Voli Indonesia, nilai jual pemain kelahiran Jember ini terus meroket.
Tak hanya soal kemampuan bermain yang memikat, tetapi juga daya tarik dan nilai komersial dari sosok Megawati Hangestri membuat banyak pihak ingin menjadikannya ikon dalam olahraga voli.
Tarif yang sudah menembus angka Rp100 juta untuk sekali bermain membuat nilai Megawati berada di kelas pemain voli papan atas.
Hal ini juga membuat banyak pihak berpikir ulang soal nilai dari pemain asing yang kerap dijadikan standar di berbagai liga, termasuk Korea Selatan.
Publik tanah air pun makin tak sabar untuk melihat langkah selanjutnya dari pemain yang dijuluki "Megatron" ini. (adk)