Sambil Menahan Emosi, Outside Hitter Red Sparks Akhirnya Jujur Alasannya Susul Megawati Hangestri Hengkang: Saya Telah Bekerja Keras Lebih dari...

tvOnenews.com - Isu internal di tubuh Daejeon Jung Kwan Jang Red Sparks kembali mencuat ke publik. Setelah kepergian Megawati Hangestri Pertiwi yang memilih pulang ke tanah air.

Kini giliran rekan setimnya, Pyo Seung Ju, yang mengejutkan dunia voli dengan mengumumkan pensiun.

Pyo Seung Ju, outside hitter berusia 33 tahun, resmi mengakhiri karier profesionalnya yang telah berlangsung 15 tahun. 

Melalui akun Instagram pribadinya, pada Kamis, 24 April 2025, Pyo membagikan kabar tersebut kepada para penggemar. 

"Dengan ini, saya mengakhiri perjalanan 15 tahun saya di voli profesional. Meskipun karier saya tidak selalu gemerlap, saya telah bekerja lebih keras dibanding siapa pun," tulis Pyo, mencurahkan isi hatinya.

Keputusan berat ini lahir usai Pyo gagal mencapai kesepakatan kontrak baru dengan Red Sparks. Statusnya sebagai free agent juga tidak membuahkan hasil positif dari klub-klub lain. 

"Saya tidak mendapatkan tawaran yang jelas dari klub lain, dan juga tidak ada proposal konkret dari Red Sparks. Karena tidak menemui titik terang dalam diskusi, saya akhirnya memutuskan ini setelah pertimbangan panjang," imbuhnya.

Ironisnya, keputusan tersebut datang setelah salah satu musim terbaik sepanjang kariernya. Untuk pertama kalinya, Pyo berhasil membawa Red Sparks melaju ke final kejuaraan.

"Saya lebih menginginkannya daripada siapa pun, dan saya berjuang mati-matian tanpa rasa penyesalan," ungkap Pyo dengan nada emosional.

Perjalanan Pyo dalam dunia voli dimulai pada tahun 2010 bersama Expressway Hi-Pass. 

Ia kemudian membela GS Caltex selama empat musim, sebelum berlabuh di IBK Altos, dan akhirnya memperkuat Red Sparks pada musim 2024/2025.

Namun, di balik pencapaian luar biasa itu, kondisi internal Red Sparks rupanya tengah keruh. Tak hanya Pyo dan Megawati, sebelumnya mantan pemain asing Red Sparks, Giovanna Milana, juga pernah menyentil adanya masalah internal di dalam tim.

Dalam salah satu pernyataan di media sosialnya, Giovanna menyampaikan keluhannya.

"Ada hal-hal yang seharusnya tidak terjadi di sebuah klub profesional," seraya menyayangkan bahwa dirinya diperlakukan lebih sebagai aset ketimbang atlet sejati.