- envato element
Puasa Daud dan Keutamaannya
Jakarta - Puasa Daud merupakan ibadah yang bersifat Sunnah dimana jika dilakukan akan mendapatkan pahala dan jika tidak dilakukan tidak berdosa.
Puasa Daud dilakukan dengan waktu selang-seling, yakni satu hari puasa dan satu hari tidak.
Ibadah Puasa Daud dapat dilakukan kapan saja, kecuali pada hari-hari di mana diharamkan untuk berpuasa.
Adapun waktu-waktu yang dianggap haram untuk berpuasa adalah pada saat Idul Fitri, Idul Adha, Hari Tasyriq, dan separuh terakhir dari bulan Sya’ban, dan hari yang diragukan (30 Sya’ban dan saat dibicarakannya ru’yatul hilal atau kesaksian orang yang melihat hilal yang tidak bisa diterima, seperti kesaksian seorang anak kecil).
Di sisi lain, ternyata Puasa Daud memiliki beberapa keutamaan yang perlu diketahui bersama.
Berikut keutamaan daripada ‘Puasa Daud’ yang dikutip dari NU online.
Puasa Sunnah yang Paling Disukai Allah SWT
Alasan mengapa puasa sunnah ini adalah puasa sunnah yang disukai oleh Allah SWT tercantum dalam sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim.
“Puasa yang paling disukai di sisi Allah adalah puasa Dawud, dan shalat yang paling disukai Allah adalah shalat Nabi Dawud. Beliau biasa tidur di pertengahan malam dan bangun pada sepertiga malam terakhir dan beliau tidur lagi pada seperenam malam terakhir. Sedangkan beliau biasa berpuasa sehari dan berbuka sehari berikutnya”.
Wujud Kasih Sayang Islam pada Umatnya
Keutamaan yang dimaksud ini berhubungan dengan kerabat-kerabat nabi yang mempunyai semangat tinggi dalam beribadah.
Namun, terkadang mereka menjadi lupa sehingga hak-hak manusiawi pada umumnya terabaikan.
Sementara itu, Islam sebagai agama rahmah atau kasih sayang tidak ingin manusianya terbebani dengan ibadah-ibadah yang ditunaikan umatnya.
Sebagai contoh, saat Nabi Muhammad melihat Abdullah bin Umar RA yang selalu menggunakan malam harinya untuk salat, beliau pun bertanya.
“Wahai 'Abdullah, apakah benar berita bahwa kamu puasa seharian penuh lalu kamu shalat malam sepanjang malam?” tanya nabi.
“Benar wahai Rasulullah” jawabnya.
“Janganlah kamu lakukan itu, tetapi berpuasalah dan berbukalah, shalat malamlah dan tidurlah, karena untuk jasadmu ada hak atasmu, matamu punya hak atasmu, istrimu punya hak atasmu, dan tamumu punya hak atasmu. Dan cukuplah bagimu bila kamu berpuasa selama tiga hari dalam setiap bulan karena bagimu setiap kebaikan akan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa dan itu berarti kamu sudah melaksanakan puasa sepanjang tahun seluruhnya”.
Puasa Sunnah yang Paling Utama
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh an-Nasa’i, dikatakan bahwa Puasa Daud adalah ibadah yang paling penting.
“Puasa yang paling utama adalah puasanya Nabi Dawud ‘alaihissalam, ia berpuasa sehari dan berbuka (tidak berpuasa) sehari,” (HR an-Nasa`i).
Sementara, berdasarkan penjelasan dalam kitab Faidhul Qadir oleh Syekh Abdurra’uf al-Munawi (w. 1621), dijelaskan bahwa salah satu yang menjadi alasan bahwa Puasa Daud adalah yang paling pokok adalah karena seseorang melakukan apa yang dia senangi dan mulai meninggalkannya satu hari kemudian.
“Karena puasa Dawud itu memberatkan jiwa dengan mendapati apa yang disenangi jiwa sehari, lalu sehari kemudian meninggalkannya” (lihat Al-Munawi, Faidhul Qadir Syarah Jami’ ash-Shaghir, juz 1, hal. 171).”
Wallahualam
(mg7/put)