- Galih Pradipta-Antara
Teks Khutbah Jumat 26 Desember 2025: Jangan Terlampau Bahagia Semarakkan Tahun Baru Masehi
Selain itu, banyak yang turut memeriahkan dengan menggunakan lonceng. Aktivitas ini merupakan salah satu ciri khas dari kaum Nasrani.
Pesta adu menyalakan kembang api sudah menjadi kebiasaan di malam tahun baru Masehi. Padahal contoh kecil ini merupakan salah satu dikhususkan kaum Majusi.
Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Padahal dalam syariat agama Islam, tasyabbuh atau menyerupai no-Muslim menjadi larangan harus dipatuhi umat Muslim. Terutama berkaitan dengan hal kekhususan agama atau ritual dari non-Muslim, seperti simbol keagamaan.
Seorang Muslim justru mendapat perintah agar menyelisihi mereka. Hal ini sebagai upaya menjaga identitas keimanan, moral, serta menunjukkan keistimewaan ajaran dalam agama Islam terkait seluruh aspek kehidupan.
Orang yang menyerupai mereka bukanlah perkara ringan. Ini sebagai salah satu yang dapat mengikis jati diri keislaman. Bahkan bisa membuka tradisi hingga pintu pengagungan yang bersebarangan dengan ilmu tauhid.
Dalam hadis riwayat Abu Dawud sendiri telah mewakili peringatan agar tidak meniru kaum lain, Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
Artinya: "Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka." (HR. Abu Dawud Nomor 4031).
Jemaah Jumat dimuliakan Allah,
Selain karena tasyabbuh, orang yang ikut memeriahkan malam tahun baru rentan tidur di larut malam atau begadang. Ini bisa meninggalkan kewajiban shalat Subuh akibat kurang tidur.
Kebahagiaan yang begitu terlampau di malam tahun baru juga mengarahkan pada pergaulan bebas. Contoh yang marak terjadi adalah perbuatan zina.
Orang yang memeriahkan malam ini juga rentan menunjukkan perilaku boros. Artinya, mereka potensi terlena menghamburkan harta hanya demi berpesta pora.
Dalam dalil Al-Quran melalui Surat Al-Isra Ayat 26-27, Allah SWT berfirman:
وَاٰتِ ذَا الْقُرْبٰى حَقَّهٗ وَالْمِسْكِيْنَ وَابْنَ السَّبِيْلِ وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيْرًا, اِنَّ الْمُبَذِّرِيْنَ كَانُوْٓا اِخْوَانَ الشَّيٰطِيْنِ ۗوَكَانَ الشَّيْطٰنُ لِرَبِّهٖ كَفُوْرًا