- Media Center Haji 2024
Kisah Perjalanan Wanita Lansia, Berbekal Jualan Serabi selama 20 Tahun Sesumbar Kebahagiaannya Bisa Berangkat Ibadah Haji 2025
Medan, tvOnenews.com - Apakah Anda mengenal sosok Marni binti Poksum biasa disapa Nek Marni, Wanita lanjut usia (lansia) berusia 68 tahun bisa berangkat ibadah haji pada 2025.
Perjalanan panjang Nek Marni berangkat ibadah haji tidak mudah, karena awal mulanya hanya bermodalkan sujud dan harapannya untuk bisa menyambangi Tanah Suci.
Bukan tanpa alasan, keberangkatan Nek Marni untuk menjalankan ibadah haji ke Tanah Suci tidak diwarnai harta kelimpahan.
Nek Marni hanya seorang penjual serabi bukan pedagang besar yang bergelimpangan harta. Ia hanya bermodalkan harapannya sejak 2002 agar bagaimana bisa beribadah di Tanah Suci.
Beruntungnya, Nek Marni mempunyai anak-anak yang saleh untuk mewujudkan impian sang ibu melihat Ka'bah di tengah-tengah kemegahan Masjidil Haram.
- Kemenag
"Pernah jual mie sop, lemang, dan terakhir jual serabi. Nenek menabung sedikit demi sedikit, dari hasil jualan itu. Anak-anak juga bantu," ujar Nek Marni di Asrama Haji Medan dikutip, Rabu (21/5/2025).
Pada 2012, Nek Marni memberanikan diri untuk mendaftar keberangkatan ibadah haji. Ia saat itu tidak sendirian, karena ditemani oleh putranya, Agus Suhendra.
Usut punya usut, Nek Marni sebenarnya nyaris menjadi jemaah haji pada musim 2024. Sayangnya, ia harus menunda takdirnya karena kuota terbatas.
"Ya nenek hanya bisa bilang, belum rezeki. Berbaik sangka aja sama Allah. Mungkin tahun depan, kalau umur panjang," terangnya dengan lirih.
Hingga pada akhirnya, Nek Marni mendapat kesempatan menuju Baitullah. Kini ia masuk bagian 116 jemaah haji tergabung dadri kelompok terbang (kloter) 16 di Embarkasi Medan (KNO 16).
Ketika ingin ke Tanah Suci, Nek Marni akhirnya masuk Asrama Haji Medan pada 20 Mei 2025 untuk terbang menuju Jeddah, Arab Saudi pada Rabu, 21 Mei 2025.
Siapa sangka, keberangkatannya menuju Tanah Suci harus diiringi dengan rasa sakit di bagian kakinya setelah mengalami insiden jatuh sejak tujuh bulan lalu.
"Tiga hari sebelum puasa, nenek benar-benar berdoa minta sama Allah. Nenek bilang, Ya Allah, sebentar lagi puasa, izinkan aku supaya bisa puasa, bisa tarawih tidak tinggal, sehatkan," cerita dia.