news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Ustaz Adi Hidayat (UAH).
Sumber :
  • Tangkapan layar YouTube Adi Hidayat Official

Bukan Sekedar Ceramah, UAH Dorong Generasi Emas Lewat Aksi Nyata: Beasiswa Full ke Luar Negeri, Catat Syaratnya!

Setelah sebelumnya memberikan makan bergizi gratis, kini Ustaz Adi Hidayat (UAH) memberikan beasiswa full gratis bagi seluruh pemuda pemudi, generasi emas yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045.
Selasa, 6 Mei 2025 - 06:00 WIB
Reporter:
Editor :

tvOnenews.com - Ustaz Adi Hidayat (UAH) memberikan beasiswa full gratis bagi seluruh pemuda pemudi, generasi emas yang siap menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Insyaallah ada program beasiswa yang kita akan buka di tahun ini sejumlah 250 kuota,” tandas UAH dalam videonya yang diunggah di kanal YouTube Adi Hidayat Official.

“Kita akan buka penerimaan. Kuliahnya di luar negeri S1 sampai S3. Seluruhnya gratis,” lanjut UAH.

Ustaz Adi Hidayat sekali lagi menegaskan, seluruhnya gratis dari pendaftaran, tiket pemberangkatan, dari kuliah sampai dengan kembali ke Indonesia dan hingga mengabdi di daerah masing-masing. 

“Tidak ada biaya, tidak ada pungutan yang kita inginkan. Semua punya niat yang baik membangun bangsa kita,” tegas UAH.

Hal ini diniatkan Ustaz Adi Hidayat sebagai ibadah dan ia berharap ini dapat menjadi jalan menuju kemakmuran yang baik yang diridhai oleh Allah Subhanahu wa taala. 

“Untuk teknis terkait dengan seleksi, insyaallah teman-teman akan diinfokan melalui Instagram Adi Hidayat Official,” jelas UAH. 

“Silakan diamati sehari esok akan dibuka terkait dengan formnya, ketentuannya, kemudian juga aplikasi yang mungkin teman-teman bisa download lebih awal,” lanjutnya. 

Ustaz Adi Hidayat kemudian mengatakan bahwa negara tempat belajarnya beragam. Namun ada dua syarat utama dalam program beasiswa tersebut.

“Mohon sekali lagi syarat utamanya dua,” jelas UAH.

Adapun syarat yang pertama jelas Ustaz Adi Hidayat adalah memiliki kemampuan Bahasa Arab.

“Punya kemampuan bahasa Arab yang fasih aktif bukan hanya pasif,” tegas UAH.

Maka jika belum memiliki kriteria tersebut sebaiknya tidak memaksakan untuk mendaftarkan diri.

“Belajar dulu, ambil kesempatan di tahun depan, insyaAllah,” saran UAH.

Kemudian syarat utama dalam beasiswa UAH tersebut, Ustaz Adi Hidayat mengingatkan bahwa harus hafal Al-Qur’an.

“Yang kedua, diutamakan hafal Al-Qur'an minimal 15 juz. diutamakan,” ujar UAH.

“Jadi kalau syarat kedua ini ada yang 10 misalnya enggak apa-apa silakan ikut ya,” lanjutnya.

Kemudian mengenai umur, tentu menyesuaikan dengan batas penerimaan S1 yakni 21 tahun.

“Jadi mohon maaf kiranya sekitar maksimal sampai 21 atau 22 tahun di atas itu barangkali nanti kita lihat peluang yang lain,” ujarnya.

“Mudah-mudahan bisa ditempatkan ke depan mungkin ada yang S2 atau juga ada yang S3,” sambung UAH. 

Sebab beasiswa yang pertama ini akan dimulai dari S1. Maka jika usia 22 tahun lebih sebaiknya tidak mendaftarkan diri.

“Silakan mendaftar nanti ikut tes pertama Zoom dan insyaallah akan diinfokan tes berikutnya langsung secara tertulis lisan dan disupervisi,” jelas UAH.

“Sekali lagi akan disupervisi, dilihat, diamati, diawasi, dan diinteraksikan oleh yang berkepentingan dari negaranya,” ujarnya seraya menambahkan penjelasannya. 

Sementara melalui akun Instagram resminya UAH membagikan link untuk pendaftaran beasiswa tersebut.

“Jika berminat silakan klik link yang ada di Bio atau scan langsung Barcode yang tertera. https://quantumakhyar.com/beasiswa-2025/,” ujar UAH.

Pendaftaran akan ditutup saat kuota terpenuhi. Sementara untuk pertanyaan lebih lanjut dapat menghubungi nomor di ‪+62 822-9494-9480‬.

Adapun alasan dari Ustaz Adi Hidayat memberikan beasiswa adalah guna menguatkan setiap sumber daya manusia di setiap tapak-tapak daerah di Indonesia. 

“Sehingga bukan hanya tanamannya yang tumbuh subur, berbuah yang bisa dinikmati, tapi juga insyaallah penduduknya sejahtera, penduduknya memiliki kekuatan intelektualitas yang baik,” harap UAH. 

“Untuk itu kami ingin mengajak kepada teman-teman yang ingin mengembangkan diri lebih baik, lebih luas lagi,” lanjutnya.

Ini bukan pertama kali Ustaz Adi Hidayat membahas dan memberikan bukti langsung akan dukungannya membentuk generasi emas tahun 2045.

Beberapa bulan yang lalu, ketika Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto mulai dilakukan, Ustaz Adi Hidayat juga memberikan contoh dengan menerapkan MBG di pesantren yang diasuhnya.

Dalam video itu, Ustaz Adi Hidayat mencontohkan apa yang telah dilakukan oleh Pesantren Pesantren MIRA (Mahad Islam Rafiah Akhyar) miliknya. Ia mengatakan bahwa pesantrennya sudah melakukan program Makan Bergizi Gratis sejak 6 bulan sebelum pemerintah memulainya.

“Alhamdulillah teman-teman untuk kebutuhan fisik kita mencoba juga Swadaya Mandiri sejak 6 bulan yang lalu dari adaptasi santri yang di sini,” ujar UAH.

Inti dari yang disampaikan oleh UAH adalah sinergi dari semua pihak membuat program Makan Bergizi Gratis di pesantren MIRA miliknya berhasil dilakukan hingga kini.

Oleh karenanya, UAH mengingatkan agar setiap pihak tidak perlu menuntut perihal Program Makan Bergizi Gratis pemerintah.

“Tidak harus saling menuntut. Barangkali pemerintah memiliki program Makan Bergizi Gratis yang diprioritaskan baru tempat-tempat tertentu,” ujar UAH.

Kemudian Ustaz Adi Hidayat memuji tindakan Presiden Prabowo yang menggunakan uang pribadinya sendiri ketika memulai program Makan Bergizi Gratis.

“Kita punya Presiden yang baik yang luar biasa, memulai dengan hartanya sendiri,” kata UAH.

“Saya kira itu kita patut apresiasi dan kita dukung dan bagi yang punya kemampuan tidak harus menuntut banyak,” sambungnya.

Ia kemudian menyarankan agar setiap pihak saling melengkapi dengan niat ibadah kepada Allah SWT. 

“Masing-masing kita saling melengkapi, saling berkolaborasi dan kita niatkan sebagai ibadah karena Allah subhanahu wa ta’ala,” saran UAH.

“Bila saat ini ada di MIRA, mungkin beberapa pesantren yang lain yang di swasta atau sekolah swasta khususnya yang punya kemampuan lebih atau bahkan mungkin di sekolah-sekolah umum yang orang tuanya punya kemampuan lebih,” lanjut UAH menyarankan.

UAH berharap di sekolah lain, baik pesantren atau sekolah lainnya akan ada orang-orang yang mau menyumbangkan hartanya untuk memberi makan gratis anak-anak.

“Mengapa tidak bisa bersama-sama kolaborasi, misalnya bisa memberikan charity-nya kepada sekolah bantuannya atau sharing dari hartanya kepada sekolah,” usul UAH.

Hal ini karena semua pihak bertanggung jawab mempersiapkan generasi bangsa yang akan menjadi penerus pembangunan. 

“Misal di sekolah (ada yang menyumbang) kemudian mengelola atau bekerja sama dengan lembaga tertentu memberikan semangat dan support pada anak-anak,” saran UAH.

“Yang kiranya mungkin kalau melalui sekolah dengan kemandirian tidak harus memungut kepada anak-anak,” sambungnya.

UAH berharap akan banyak pihak yang memiliki kesadaran untuk memperbaiki generasi penerus bangsa.

“Tentu dengan itu kita harapkan semua bisa bergerak bersama-sama,” saran UAH kepada seluruh pihak.

Namun UAH mengatakan, bahwa hal ini bukanlah ditujukan untuk memamerkan apa yang telah dilakukan oleh Pesantren MIRA miliknya.

Ia hanya ingin semua tergerak hatinya untuk bersama-sama mendukung hingga kolaborasi agar anak-anak bisa mendapat mendapat makanan bergizi dengan gratis meski belum mendapat giliran dari pemerintah. 

UAH kemudian mengajak semua tetap rukun dan jangan sampai terpecah belah dalam membangun bangsa Indonesia.

“Teman-teman tetap semangat membangun bangsa tetap berkolaborasi tetap kita rukun” pesan UAH.

“Jangan sampai terpecah belah dan semoga Allah melindungi negara kita melindungi kita semua dan merahmati kita semua dan menjadikan Indonesia sebagai negeri yang baik yang makmur yang diridhai oleh Allah subhanahu wa ta’ala. Indonesia emas baldatun thayyibatun warabbun Ghafur,” tutupnya.

Wallahu’alam

(put)

Berita Terkait

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:13
01:47
02:41
01:22
01:17
00:57

Viral