- PP Muhammadiyah
Apakah Benar Orang Meninggal Dunia Tidak Boleh Kirim Doa? Ustaz Adi Hidayat Menjawab
Jakarta, tvOnenews.com- Manusia wafat atau meninggal dunia ialah kepastian tidak diketahui, kapan waktunya karena Allah SWT yang menghendakinya.
Secara umum di Indonesia, ketika ada orang meninggal dunia. Bakal mengadakan yasinan atau kirim doa untuk yang wafat.
ehubungan dengan ini, lalu muncul pertanyaan, apakah benar dilarang dalam Agama Islam? simak penjelasan Ustaz Adi Hidayat di bawah ini.
Pandangan Islam soal Kirim Doa
- PP Muhammadiyah
Mengutip dari ceramahnya diYoutube Adi Hidayat Official pada Sabtu (5/4/2025). Kata Ustaz Adi, sebaiknya pahami dengan baik agar tak salah pahami.
“Mengenai ini (yasin untuk orang meninggal dunia) ada yang mengatakan haditsnya dhaif, walaupun ada juga yang menyebutkan hadits shahih,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Lebih lanjut, kata UAH meski hadits dhaif mengirim surat Yasin kepada orang yang meninggal dunia tidaklah dilarang. Hal ini tetap baik untuk dilakukan.
Maka dari itu, Ustaz Adi Hidayat mengatakan akan memilih hadits yang tidak diperdebatkan.
"Kalau saya (secara pribadi) jika ada hadits yang diperdebatkan mending ambil hadits yang tidak diperdebatkan,” jelasnya.
Menurutnya ini sebut pilihan itu akan membuat lebih tenang. Tidak perlu diperdebatkan hingga debat kusir.
“Apa haditsnya? salah satunya doa,” ucap Ustaz Adi.
Menurutnya mengirim doa kepada orang yang meninggal dunia ada dalam Kitab Adab al-Mufrad No 44 karangan Imam Al Bukhari.
Sehubungan dengan ini, kata UAH Kitab tersebut menjelaskan mengenai adab dan kehidupan.
“Dalam hadits itu disebutkan, saat seorang anak beristighfar saja, memohon ampun kepada Allah untuk ayahnya yang meninggal dunia tiba-tiba di alam kuburnya diangkat satu derajat,” ungkap Ustaz Adi Hidayat.
Sehubungan hadits itu, ketika seorang anak mengirimkan doa untuk orang tua yang sudah meninggal dunia. Katanya, seketika itu diangkat derajatnya oleh Allah SWT.
“Apa ini? Ini adalah kalimat istighfar yang dimohonkan untukmu oleh anakmu,” tambahnya.
Kendatinya, Pendakwah Indonesia ini menjelaskan bahwa yang diharapkan oleh orang meninggal dunia itu hanyalah dua.
“Kata Nabi, yang diharapkan dua hal, permohonan ampunan untuknya dan doa,” jelasnya. (klw)