- freepik
Sunnah Rasulullah SAW di Hari Raya Idul Fitri, UAH: Dijelaskan Langsung Oleh Cucu Nabi, Al Hasan
Apa yang Dimaksud dengan Ukuran Terjangkau?
“Artinya ketika sampai di tempat tujuan itu secara wajar. Datang ke tempat tanpa merasakan kesulitan, tidak terlampau penat dan lelah dan dalam keadaan itu bisa menunaikan shalat dengan tenang,” jelas UAH.
Namun jika dengan berjalan kaki Anda bisa ketinggalan shalat atau kesulitan dalam menjangkaunya hingga kemudian membuat shalat tidak khusyuk maka boleh dijangkau dengan kendaraan.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan disunnahkan untuk berjalan ke masjid sambil mengumandangkan takbir.
“Bahkan sejak tanggal 1 dzulhijjah boleh bertakbir,” ujar UAH.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa takbir dalam Idul Adha itu ibadah, maka silahkan ramaikan.
“Itu syiar. Perkenalkanlah kalimat Allah. Kata Nabi keluarlah dengan semarak takbir, Allahu Akbar dan itu termasuk syiar,” tandas UAH.
Mengambil Jalan Beda Saat Pulang dari Masjid
“Kedua dianjurkan untuk mengambil jalan lain saat pulang. Jadi masuk lewat jalan satu kembali lewat jalan yang kedua,” jelas UAH.
Kebiasaan Rasulullah mengenai hal tersebut tertera dalam beberapa hadits. Salah satunya hadits dari Ibnu Umar radhiyallahu ta’ala anhuma terdapat di Al Hakim al-mustadrak nomor hadits 1.106.
“Saya bacakan nah ini punya Umar radhiyallahu ta’ala an humazin musala selanjutnya dikuatkan Abu Hurairah di riwayat Ahmad nomor hadis 8.435,” kata UAH.
“Kata sahabat Abu Hurairah adalah kebiasaan Nabi SAW, kalau berangkat ke tempat shalat, maka pulangnya itu berputar lewat jalan yang lain,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Itulah sunnah Rasulullah SAW saat Hari Raya Idul Fitri. Semoga bermanfaat dan marilah kita semua mengingat bahwa Idul Fitri bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga momentum spiritual untuk kembali kepada kesucian, mempererat hubungan sosial, serta berbagi kebahagiaan dengan sesama dan menjalankan apa yang dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad SAW. Dengan semangat Idul Fitri, umat Islam diharapkan dapat meneruskan kebiasaan baik yang telah dilakukan selama Ramadhan dalam kehidupan sehari-hari.
Wallahu’alam
(put)