news

Daerah

Bola

Sport

Gaya Hidup

Video

Tvone

Menata Niat dalam Berbusana di Hari Lebaran, Buya Yahya: Anjuran Islam Kenakan yang Bagus Bukan Baru.
Sumber :
  • freepik

Menata Niat dalam Berbusana di Hari Lebaran, Buya Yahya: Anjuran Islam Kenakan yang Bagus Bukan Baru

Hari Raya Idulfitri selalu identik dengan baju baru. Setiap tahun, banyak orang berbondong-bondong membeli pakaian baru sebagai bagian dari tradisi Lebaran. Namun, dalam ajaran Islam, apakah benar memakai baju baru di Hari Raya merupakan suatu keharusan? Berikut nasihat dari Buya Yahya.
Jumat, 21 Maret 2025 - 09:12 WIB
Reporter:
Editor :

Saat Hari Raya Idul Fitri diharapkan setiap muslim dapat menjalin hubungannya dengan baik dengan Allah SWT dan manusia.

“Artinya kita menyempurnakan jalinan kepada Allah dan manusia, Ibadah selama Ramadhan jalinan kepada Allah, Lebaran itu bagaimana jalin hubungan baik dengan manusia,”

Menurut Buya Yahya yang berat saat Lebaran adalah bagaimana menjalin hubungan dengan manusia karena setiap orang harus benar-benar lapang hati saat memaafkan, bukan sekedar salaman saja.

“Ini berat, bagaimana menghilangkan iri dan dendam, harus benar-benar lapang hati,” kata Buya Yahya.

Bagaimana Jika Ada Pelaku Maksiat Meminta Maaf Saat Lebaran?

Buya Yahya menegaskan, sebagai muslim kita harus memaafkan, karena apa yang ia lakukan adalah urusannya dengan Allah SWT.

“Kita harus maklum dengan ketidak mengertinya dia, jika ada orang yang salah dengan Allah SWT lalu kita tidak memaafkan dia, itu salah paham,” tegas Buya Yahya.

Buya kemudian mengatakan bahwa kita harus lapang hati memaafkan dan kemudian jika mungkin ajak ia ke arah kebaikan.

“Islam mengajarkan kita lapang hati,” tegas Buya Yahya.

“Orang berzina minta maaf lalu kita tidak memaafkan? itu bukan urusan kita, itu urusan Allah, kita benahi dengan suruh ngaji,” tambah Buya Yahya.

Maka jika kita tidak memaafkan orang karena menilai ia telah berbuat salah kepada Allah, meski ia musyrik pun itu artinya kita meretakkan tali silaturahmi.

“Jika kita tidak memaafkan orang yang melakukan kesalahan terhadap Allah maka itu artinya meretakkan silaturahmi, ini yang sempit pandangan,” tandas Buya Yahya.

Hal ini karena kata Buya Yahya, sebagaimana Nabi Muhammad SAW sangat menjunjung tinggi nilai kebersamaan.

Wallahu’alam

(put)

Berita Terkait

1 2
3
Tampilkan Semua

Topik Terkait

Saksikan Juga

01:02
02:56
15:03
10:35
06:54
01:00:11

Viral