- freepik
Menata Niat dalam Berbusana di Hari Lebaran, Buya Yahya: Anjuran Islam Kenakan yang Bagus Bukan Baru
Namun Buya Yahya menegaskan bahwa Hari Raya Idul Fitri bukanlah mengenai baju baru saja, namun haruslah dibarengi dengan iman yang bertambah setelah Ramadhan usai.
“Ingat hari raya bukan bajunya yang baru, tapi orang yang berhari raya itu yang imannya bertambah,” tegas Buya Yahya.
Berikut isi hadis yang dimaksud oleh Buya Yahya di atas.
"Umar bin Khattab pernah mengambil jubah sutra yang dijual di pasar dan membawanya kepada Rasulullah SAW, lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah, belilah ini agar engkau bisa mengenakannya ketika hari raya dan saat menerima delegasi.’ Rasulullah SAW menjawab: ‘Sesungguhnya ini adalah pakaian orang yang tidak mendapat bagian di akhirat.’” (HR. Bukhari dan Muslim)
Tadna Orang yang Mendapat Predikat “Fitri” di Hari Raya
Buya Yahya kemudian menjelaskan kembali suci saat Lebaran maknanya adalah sebuah harapan dari seseorang yang telah menjalani ibadah Ramadhan selama sebulan penuh.
“Itu maksudnya bukan memastikan kita sudah suci, tapi berharap semoga dengan Idul Fitri ini kita telah kembali kepada suci, karena Anda menghadap Allah SWT dengan shalat anda, tarawih anda, kemudian di hari raya berhubungan baik dengan sesama, maka semoga Anda termasuk kembali kepada fitrah, jadi jadi makna doa, pengharapan,” tandas Buya Yahya.
Memang seharusnya begitu seperti itu, sebagaimana dengan apa yang dijelaskan dalam sebuah hadits tentang orang yang celaka di bulan Ramadhan.
“Kan ada hadits yang mengatakan orang masuk bulan Ramadhan keluar tidak diampuni, celakalah dia,” kata Buya Yahya.
“Makanya kalau dia aktif di Ramadhan, insyaAllah dia termasuk golongan yang dapat fitrah artinya yang kembali fitri saat hari raya,” tambah Buya Yahya.
Sebagaimana namanya, Hari Raya Idul Fitri maka diharapkan semua umat muslim yang sudah menjalani ibadah selama sebulan penuh ini akan menjadi fitri di saat Lebaran.
‘Hari raya juga namanya Idul Fitri, dari itu kita beribadah selama sebulan, dosa dihapuskan, urusan sama manusia kita baik, maka bersih fitri, seolah-olah bersih dari dosa, tapi tentunya bagi yang berjuang, apakah semua diampuni ya tidak, tentunya yang berjuang,” kata Buya Yahya.