- Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV
Mana yang Benar, Shalat Tarawih Jumlahnya 8 atau 20 Rakaat? Ternyata Kata Buya Yahya Lebih Baik…
tvOnenews.com - Ketika bulan Ramadhan, banyak orang berbondong-bondong datang ke masjid untuk melaksanakan shalat tarawih.
Namun, beberapa masjid melaksanakan shalat tarawih dengan jumlah rakaat yang berbeda-beda.
Ada yang melakukan shalat tarawih 8 rakaat, ada juga yang sampai 20 rakaat.
Lalu, berapa rakaat shalat tarawih yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW?
- Tangkapan Layar YouTube Al Bahjah TV
Penjelasan Shalat Witir
Dilansir tvOnenews.com dari tayangan YouTube Al Bahjah TV, awalnya Buya Yahya mengingatkan untuk tidak ribut-ribut soal perbedaan jumlah rakaat tarawih.
Menanggapi persoalan ini, Buya Yahya sampaikan terlebih dahulu tentang kaidah shalat witir.
"Kita harus tahu bilang shalat witir dulu," ungkap Buya Yahya.
"Shalat witir Nabi adalah satu sampai sebelas," sambungnya.
Berdasarkan riwayat dijelaskan bahwa Nabi Muhammad di luar Ramadhan ataupun di dalam Ramadhan melakukan shalat witir dari satu rakaat hingga sebelas.
"Riwayat tentang 11 rakaat witir tadi sangat banyak, di luar Ramadhan dan di dalam Ramadhan," ujar Buya Yahya pada tayangan YouTube Al Bahjah TV.
Lantas, bagaimana dengan shalat tarawih?
"Berapa sih bilangan tarawih Nabi, witir sudah jelas," kata Buya Yahya.
Ternyata, Buya Yahya mengatakan shalat tarawih Nabi tak ada bilangan pastinya.
"Bilangan tarawih Nabi adalah tidak ada bilangannya," ujar Buya Yahya.
Kemudian Buya Yahya menjelaskan bagaimana hadis yang membahas tentang shalat tarawih Nabi.
"Karena di hadis shahih itu Nabi melakukan shalat di hari yang pertama, kemudian diikuti oleh sahabat Nabi di hari kedua, diikuti semakin banyak di hari ketiga," kata Buya Yahya.
"Semakin banyak, kemudian Nabi tidak keluar ke masjid, karena khawatir akan diwajibkan nanti," sambungnya.
Maka yang diambil pelajaran dari hadis tersebut adalah bagaimana Nabi menghidupkan malam di bulan Ramadhan dengan shalat tarawih, akan tetapi tidak dirincikan berapa banyak rakaat tarawihnya.
"Itu yang dinukil bahwasanya Nabi menghidupkan malam Ramadhan, tidak ada keterangan tentang bilangan tarawih," ujar Buya Yahya.
- Antara/Hani Sofia