- Tangkapan Layar/YouTube Novel Muhammad Alaydrus
Ziarah Kubur dan Tabur Bunga Jelang Ramadhan? Habib Novel Alaydrus Katakan Itu…
tvOnenews.com - Saat menjelang bulan suci Ramadhan, biasanya di Indonesia ada kebiasaan ziarah kubur. Mengenai hal ini, Habib Novel Alaydrus menjelaskan secara rinci hukum membaca yasin dan menabur bunga di kuburan saat melakukan ziarah kubur.
Ziarah kubur adalah saat seseorang mengunjungi makam dimana jasad disemayamkan. Dalam ajaran Islam ziarah kubur adalah salah satu yang memiliki nilai positif karena membuat seorang manusia ingat akan kematian.
Namun kebanyakan orang di Indonesia akan menabur bunga dan membaca yasin dan doa saat ziarah kubur. Lalu adakah dalil dari menabur bunga dan membaca surat yasin saat ziarah kubur? Berikut penjelasan dari Habib Novel Alaydrus yang dirangkum oleh tim tvOnenews.com pada Selasa (18/2/2025) dari kanal YouTube Madani Belajar Islam.
Dalam ceramahnya itu, Habib Novel Alaydrus pun mengatakan jika tabur bunga sudah dilakukan di zaman Rasulullah SAW. Menurutnya, menabur bunga merupakan salah satu bentuk doa yang disampaikan untuk orang yang dikuburkan.
Dijelaskan jika pada mulanya Rasulullah SAW saat itu bukan menggunakan bunga melainkan menggunakan pelepah kurma.
"Rasulullah menanam dahan di makam orang, hal ini tidak biasa dilakukan nabi dan sahabat gak pernah lihat," jelasnya.
"Makam itu dijadikan kebun, maka sahabat nanya ya Rasulullah kenapa engkau melakukan hal ini? Maka Rasul menjawab la'allahu," lanjutnya.
Habib Novel pun mengatakan jika dari ucapan "la'allahu" yang dilontarkan oleh Rasulullah SAW ternyata memiliki makna.
Kalimat tersebut mengandung kata "semoga" dalam bentuk pengampunan, hal itu yang dilakukan Rasulullah terhadap umatnya.
"Terjemahan laalla itu maka dia siksa keduanya akan diringankan oleh Allah Ta'ala selama pelepah kurma belum kering," paparnya.
"Jadi udah meringankan, Allah tidak akan membebani lagi dengan siksa, artinya berkat apa yang dilakukan rasul ini yang dimakam itu diampuni oleh Allah SWT," sambungnya.
Habib Novel berkata jika hal tersebut menjadi salah satu pengingat untuk umat agar bisa menolong orang yang sudah meninggal dunia.
Pada zaman sekarang akhirnya diganti dalam bentuk tabur bunga yang dimana sifatnya masih segar menandakan makhluk ciptaan-Nya masih hidup.