- dok.instagram FCV Dender
Tak Kuat Budaya Masyarakat Belanda, Pemain Mualaf Timnas Indonesia Ini Akui Lebih Betah di Indonesia, Ragnar Oratmangoen: Saya Disini Bisa ...
Jakarta, tvOnenews.com- Pemain Timnas Indonesia, Ragnar Oratmangoen menceritakan ada hal yang kurang ia sukai dari negara Belanda.
Hal ini Ragnar Oratmangoen sampaikan sebagai bentuk perbandingan, antara budaya dan masyarakat di negara kelahirannya dan Indonesia berbeda.
- dok.instagram FCV Dender
Ragnar Oratmangoen sebagai pemain mualaf di Timnas Indonesia ini, mengaku kalau di Indonesia jauh lebih membuatnya nyaman.
Sebab ada hal lain ia rasakan sebagai bentuk kenyamanan dalam bermasyrakat. Kenyamanan itu, kata Ragnar Oratmangoen sebut bentuk toleransi.
Pemain naturalisasi yang populer di Indonesia dengan ciri khasnya yang murah senyum ini, akrab disapa Wak Haji. Ragnar Oratmangoen sungguh memuji dan jatuh cinta sama Indonesia.
Pemain kelahiran Belanda ini, merasa lebih nyaman dan menyenangkan di Indonesia karena tingkat toleran tinggi dan bisa mendengar adzan kapanpun.
Sebagaimana ia sampaikan dipodcast bersama Komika Mamat di YouTube Soccer77, dikutip Jumat (14/2). Ragnar mengaku di sini bebas punya pilihan tanpa terbebani oleh frame (stigma/penilaian) orang lain.
"Indonesia mayoritas beragama islam, dan bagaimana pandangan kamu jika dibandingkan dengan eropa yang cukup bebas?," tanya Mamat.
"Sebenarnya tidak begitu sulit di Belanda. Namun kamu tidak akan sebebas yang diinginkan," jawab Ragnar Oratmangoen.
"Sebab mereka orang Belanda sangat mudah men-judge (menghakimi) orang lain, berbeda dengan saya Indonesia," jelas Wak Haji itu.
Dengan dirinya, bisa mendengar adzan kapanpun, jika dibandingkan Belanda. Ini semakin buatnya nyaman.
Hal ini sangat dinilai baik terutama bagi umat muslim agar bisa menjalankan ibadah shalat tepat waktu.
- PSSI
"Di saat mereka melihat kita, bisa saja mereka berpikir yang bukan-bukan. Sementara saya di sini bisa bebas. Mendengarkan adzan setiap kali saya keluar," ucap Ragnar lagi.
"Di sini (Indonesia) sangat baik, lebih baik dan juga menyenangkan. Bahkan di sini juga, kita tidak akan dihakimi dengan apa yang kita percaya," jelasnya.