- Tangkapan Layar YouTube Al-Bahjah TV
Baru Mualaf tapi Belum Paham Banget tentang Agama Islam, Buya Yahya Bagikan Langkah Terbaiknya
Ayat tersebut mengandung tafsir sebagai acuan bagi mualaf benar-benar ingin memeluk agama Islam. Hanya memikirkan bagaimana bisa masuk golongan orang beriman dan selamat di akhirat kelak.
Namun, untuk menjadi mualaf tidak mudah. Pastinya akan menghadapi dan masa transisi dari kepercayaan agama sebelumnya, memahami seputar agama Islam lebih dalam.
Buya Yahya membagikan beberapa langkah guna sebagai mualaf yang benar-benar ingin menuju jalan benar.
Langkah pertama, kata Buya Yahya, sebenarnya mualaf telah menanamkan iman dan ketakwaan bahwa Tuhan yang sebenarnya adalah Allah SWT.
Ia mengatakan keyakinan ini bisa berpatokan dengan kepercayaan saat sebelum memeluk agama Islam. Menurutnya, hal tersebut tidak menjadi masalah selagi dijadikan acuan tanam keimanan.
"Tentu saja yang pertama adalah masalah keimanan, dan keyakinannya. Bahasanya tentang Ketuhanan tentang Allah yang Maha Tunggal karena biasanya biar pun dia mualaf, dia punya latar belakang agama sebelumnya," ujar Buya Yahya.
Ia menyebutkan cara seperti saat menganut kepercayaan agama sebelumnya untuk acuan bahwa kini harus benar-benar Islam sebagai agama yang sempurna.
Menurutnya, keimanan telah tertanam sejak memutuskan mualaf bahkan tidak ragu lagi untuk bersikeras masuk agama Islam.
"Dikukuhkan masalah keimanan kepada Tuhan yang Maha Tunggal, biasanya kalau sudah masuk mualaf itu sudah beres," terangnya.
"Kalau masih belum beres enggak akan masuk Islam, biasanya sudah jelas meyakini tidak ada Tuhan selain Allah, selesai," sambung dia.
Ada pula cara melakukan hal-hal pertama sebagai mualaf, Buya Yahya mengatakan minimal bisa mengerjakan amalan sederhana berupa akhlak.
"Kemudian barang kali yang ditanyakan tentang amalan atau sebagainya, pertama adalah akhlak mulia," katanya.
Pengasuh LPD Al Bahjah itu menuturkan apabila seseorang telah berkeluarga saat baru mualaf, harus menanamkan akhlak mulia dalam rumah tangganya.
"Karena akhlak mulia itu meringankan bagi dia dan ajarkan semakin baik dengan keluarganya, jangan diajari permusuhan," ucapnya.
Ia menyoroti kondisi mualaf pasti akan dapat pertentangan dari pihak keluarga yang masih non-Muslim. Tetapi akhlak mulia harus menjadi langkah pertama agar menghormati keluarganya.