- Antara
Teks Khutbah Jumat Singkat 17 Januari 2025: Gencatan Palestina-Israel, Ingatkan Masjid Al Aqsa Tempat Isra Miraj
tvOnenews.com - Teks khutbah Jumat bersifat materi yang digetarkan dalam prosesi ceramah pelaksanaan shalat Jumat.
Teks khutbah Jumat mengandung nasihat, ajakan, perintah, serta ilmu bermanfaat bagi para jemaah shalat Jumat.
Teks khutbah Jumat menunjukkan para jemaah shalat Jumat mempertebal pahala saat mendengarkan khatib ceramah.
Ada pun teks khutbah Jumat ini bersifat singkat yang mengambil tema seputar gencatan senjata antara Hamas Palestina dan Israel untuk pelaksanaan shalat Jumat, 17 Januari 2025.
Hamas Palestina dan Israel menyepakati gencatan senjata akan berlangsung pada Minggu, 19 Januari 2025.
- ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Bahwasanya sebanyak 46.707 warga Palestina telah tewas akibat agresi brutal Israel melebihi dari 460 hari. Hal ini meluluh lantahkan Gaza.
Gencatan senjata Palestina-Israel mengingatkan Masjid Al Aqsa kini diduduki oleh penjajah. Sebab, tempat suci ketiga umat Islam ini berada di Kota Al Quds atau Yerusalem.
Ada banyak sejarah dari Masjid Al Aqsa, salah satunya menjadi momentum peristiwa terjadinya Isra Miraj terletak pada bulan Rajab.
Dilansir tvOnenews.com dari laman resmi Yayasan Amal Jariyah Indonesia, Kamis (16/1/2025), teks khutbah Jumat singkat ini mengambil tema bertajuk "Gencatan Palestina-Israel, Ingatkan Masjid Al Aqsa Tempat Isra Miraj".
Teks Khutbah Jumat Singkat Tema Gencatan Palestina-Israel, Ingatkan Masjid Al Aqsa Tempat Isra Miraj
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَفَّقَنَا لِلْأَعْمَالِ الْجَارِيَة, وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ والبَرَكَاتُ عَلَى خَيْرِ البَرِيَّة، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأَ رْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
أَمَّا بَعْدُ
Sidang Jumat yang dirahmati oleh Allah SWT
Pertama-tama, khatib senantiasa mengajak jemaah untuk melantunkan puja dan puji syukur atas kehadirat kepada Sang Pencipta, Allah SWT Maha Segalanya dan Maha Pemberi karunia, rezeki, anugerah, dan ampunan kepada hamba-hamba-Nya.
Tak Lupa, khatib menginginkan para jemaah sekalian menggetarkan sholawat dan salam yang tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Nabi terakhir membawa segala kebenaran dan menyelamatkan umat manusia dari kesesatan.
Sidang Jumat yang berbahagia
Izinkan, khatib menyampaikan seputar kondisi saudara-saudara kita di Palestina telah berjuang lebih dari setahun untuk mempertahankan tanah mereka dari penjajahan zionis Israel yang kian membabi buta.
Bahwasanya Israel akan terus menjajah Palestina, selama mereka belum bisa merebut tanah dari negara yang suci tersebut dan menguasai Masjid Al Aqsa.
Saat ini, kita telah mendengar kabar bahagia bahwa perjuangan warga Gaza, sebagai perlawanan mengerikan dari Palestina dan Israel sepakat melakukan gencatan senjata.
Kabar gencatan senjata ini tentu membahagiakan kita semua, sebagai kesempatan untuk melantunkan doa kepada rakyat Palestina yang kini tengah bersuka cita.
Surat Al Hasyr Ayat 10 menjadi dalil diabadikan dalam Al Quran agar mendoakan sesama saudara khususnya kepada rakyat Palestina, Allah SWT berfirman:
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْأِيمَانِ وَلا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَحِيمٌ
Artinya: "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Ansar), mereka berdoa, ‘Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang." (QS. Al Hasyr, 59:10)
Peperangan ini bisa saja seakan-akan kembali berlanjut, hal itu tidak lepas dari keberadaan Masjid Al Aqsa yang mempunyai banyak catatan sejarah dan harus dilindungi oleh umat Islam di seluruh dunia.
Kaum muslimin rahimahumullah
Masjid Al Aqsa menjadi tempat sejarah dan membuktikan peristiwa Isra Miraj dalam kisah Rasulullah SAW melakukan perjalanan menuju Sidratul Muntaha.
Momentum peristiwa Isra Miraj terbang dari Masjid Al Aqsa diabadikan dalam Surat Al Isra Ayat 1, Allah SWT berfirman:
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Artinya: "Maha Suci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (QS. Al Isra, 17:1)
Dalam peristiwa Isra Miraj ini menjadi titik mula, sebagaimana umat Islam diperintahkan untuk memelihara shalat lima waktu.
Masjid Al Aqsa pun mendapatkan tempat yang benar-benar suci. Umat Islam tidak boleh lengah apabila ada bangsa lain mendudukinya.
Dalam tafsir Surat Al Isra Ayat 1 menandakan bahwa, Allah SWT memberikan nama Masjid Al Aqsa secara langsung, menjadi tempat Isra Miraj, dan tempat suci yang mendapat keberkahan dari-Nya.
Kemudian, Masjid Al Aqsa merupakan kiblat pertama bagi umat Islam sebelum dipindahkan menuju Masjidil Haram di Kota Suci Makkah.
Hadis riwayat dari Al Bara bin 'Azib mengatakan terkait perpindahan kiblat umat Islam dari Masjid Al Aqsa, seperti ini bunyinya:
عَنْ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى بَيْتِ الْمَقْدِسِ سِتَّةَ عَشَرَ شَهْرًا حَتَّى نَزَلَتْ الْآيَةُ الَّتِي فِي الْبَقَرَةِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ…
Artinya: "Saya shalat bersama Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menghadap ke arah Baitul Maqdis selama enam belas bulan, sampai turun ayat di dalam Surat Al Baqarah wahaitsu ma kuntum fawallau wujuhakum syatroh…" (HR. Bukhari)
Ibadallah,
Surat Al Baqarah Ayat 144 menjadi maksud dalam hadis riwayat tersebut, Allah SWT berfirman:
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَا ۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗ ۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْ ۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: "Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidil Haram. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidil Haram) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan." (QS. Al Baqarah, 2:144)
Keistimewaan kedua dari Masjid Al Aqsa dinobatkan menjadi bangunan kedua di bumi yang diletakkan oleh Allah SWT.
Dalam hadis riwayat dari Abu Dzar menunjukkan sejak zaman Nabi Adam AS telah ada pondasi Masjid Al Aqsa, seperti ini bunyinya:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ مَسْجِدٍ وُضِعَ فِي الْأَرْضِ أَوَّلُ قَالَ الْمَسْجِدُ الْحَرَامُ قَالَ قُلْتُ ثُمَّ أَيُّ قَالَ ثُمَّ الْمَسْجِدُ الْأَقْصَى قَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ يَعْنِي بَيْتَ الْمَقْدِسِ قَالَ قُلْتُ كَمْ بَيْنَهُمَا قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً
Artinya: "Wahai Rasulullah, masjid apakah yang pertama diletakkan oleh Allah di muka bumi?' Beliau bersabda, 'Al-Masjid Al-Haram'. Abu Dzar bertanya lagi, 'Kemudian apa?'. Beliau bersabda, 'Kemudian Al-Masjid Al-Aqsa'. Berkata Abu Mu’awiyah 'Yakni Baitul Maqdis'. Abu Dzar bertanya lagi, 'Berapa lama antara keduanya?'. Beliau menjawab, 'Empat puluh tahun'." (HR. Ahmad)
Sayangnya, bangunan Masjid Al Aqsa sempat rusak dan runtuh akibat dimakan oleh waktu. Bahkan Nabi Ibrahim AS menjalankan ibadah shalat di atas tanah masjid tersebut.
Masjid Al Aqsa juga menjadi tempat ziarah, sebagaimana mengingatkan anjuran dari beliau dijelaskan dalam hadis riwayat dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:
لاَ تُشَدُّ الرِّحَالُ إِلاَّ إِلَى ثَلَاثَةِ مَسَاجِدَ مَسْجِدِ الْحَرَامِ وَمَسْجِدِي هَذَا وَالْمَسْجِدِ الْأَقْصَ
Artinya: "Tidak dikerahkan melakukan suatu perjalanan kecuali menuju tiga masjid, yaitu Masjid Al-Haram (di Makkah), dan Masjidku (Masjid An-Nabawi di Madinah), dan Masjid Al Aqsa (di Palestina)." (HR. Bukhari & Muslim)
Sesungguhnya ada banyak keistimewaan dari Masjid Al Aqsa, dimulai tempat tanah wakaf, tempat bebas dari hukuman dan kejahatan, tempat bertolaknya jemaah haji dan umrah, tempat negeri para Nabi, tempat pahala shalat yang besar, dan lain-lain.
Kaum muslimin rahimahumullah
Demikianlah khatib berceramah pada sesi khutbah pertama ini, semoga kita senantiasa tetap mendoakan saudara di Palestina dan mengingatkan Masjid Al Aqsa, sebagai tempat yang harus dilindungi karena menjadi saksi sejarah peristiwa Isra Miraj di bulan Rajab.
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
(hap)