- Ilustrasi/ANTARA
Ustaz Adi Hidayat Ungkap Lima Penyebab Mati Syahid, Meninggal Karena Ledakan Termasuk Apa Tidak?
tvOnenews.com - Sebuah rumah di Mojokerto meledak dan menyebabkan 2 orang tewas dan 4 rumah hancur, Senin (13/1/2025). Diduga penyebab ledakan adalah dari sebuah tabung gas elpiji yang ada di salah satu rumah polisi berpangkat Aipda yang bertugas di Polsek Dlanggu, Polres Mojokerto.
Dari 4 rumah yang terkena dampak ledakan, dua di antaranya hancur, dua lainnya rusak.
Sementara 2 korban meninggal dunia adalah balita 5 tahun dan seorang ibu.
Dalam Islam, ada beberapa penyebab meninggal dunia yang menjadikan Muslim tersebut masuk golongan mati syahid.
Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat (UAH) mengungkapkan lima penyebab seseorang masuk golongan mati syahid. Berikut penjelasannya.
Sebagaimana ajaran dalam Islam, mati syahid merupakan suatu bentuk kemuliaan bagi orang Muslim.
Orang yang mati syahid bahkan disebutkan akan diampuni semua dosanya, kecuali utang yang belum tuntas.
Hal itu disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits, “Seorang yang mati syahid akan diampuni segala dosa-dosanya, kecuali hutang.” (HR. Muslim).
Oleh karena itu, sangat wajar jika seorang Muslim kadang berharap dapat mati syahid.
Namun ternyata ada lima golongan orang yang dapat dikatakan mati syahid.
Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa ada dua jenis syuhada yang dibenarkan dan satu syuhada yang diingkari.
Golongan pertama kata UAH adalah mereka yang disebut syahid di dunia dan akhirat; di dunia dikenal sebagai syahid, dan di akhirat tetap berstatus syahid.
Sementara golongan kedua hanya mendapat status syahid di akhirat, sementara di dunia dianggap meninggal biasa tanpa disebut syahid.
Sedangkan golongan ketiga dianggap syahid di dunia, tetapi di akhirat status syahidnya ditolak dan tidak diakui oleh Allah.
Ustaz Adi Hidayat kemudian menceritakan sebuah kisah, dimana ada dua lelaki yang berjuang.
Lelaki pertama berjuang karena ingin populer dan ingin disebut pahlawan.
Lekaki kedua berjuang agar bisa disebut membela kaumnya saja.
Kemudian ketika ditanya kepada Nabi Muhammad SAW, mana di antara kedua lelaki itu yang syahid di jalan Allah.
Rasulullah SAW memberikan jawab mengagetkan dengan mengatakan tidak ada di antara dua orang tersebut.